Kompas TV internasional kompas dunia

Ratusan Petugas Geruduk Rumah Yoon Suk-yeol Pagi Buta, Lakukan Upaya Penahanan Kali Kedua

Kompas.tv - 15 Januari 2025, 09:07 WIB
ratusan-petugas-geruduk-rumah-yoon-suk-yeol-pagi-buta-lakukan-upaya-penahanan-kali-kedua
Petugas keamanan berdiri di belakang bus yang menghalangi gerbang masuk kediaman mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 15 Januari 2025. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

SEOUL, KOMPAS.TV - Ratusan petugas penegak hukum dari kepolisian dan Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) memasuki kompleks kediaman Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk-yeol, pada Rabu (15/1/2025) pagi. Ini merupakan upaya kedua yang dilakukan untuk menahan Yoon Suk-yeol terkait pemberlakuan darurat militer bulan Desember lalu.

Penyelidik dari CIO sedang bernegosiasi dengan tim pengacara Yoon Suk-yeol, dan hingga selama perundingan empat jam, Yoon belum ditahan.

Berbeda dari upaya pertama, petugas tidak menghadapi perlawanan berarti dari pasukan keamanan presiden saat mereka mendekati kediaman Yoon Suk-yeol, dan belum ada laporan bentrokan yang terjadi.

Baca Juga: Yoon Suk-yeol Tidak Hadir, MK Korea Selatan Bersiap Gelar Sidang Perdana Pemakzulannya

Selain petugas yang masuk ke kediaman Yoon Suk-yeol, dilansir dari The Associated Press, total ada seribu penyelidik antikorupsi dan polisi diperkirakan akan dikerahkan dalam operasi ini.

Yoon Suk-yeol diketahui bersembunyi di kediamannya di Hannam-dong, Seoul, selama beberapa pekan dan bersikeras akan “melawan hingga akhir” upaya untuk menggulingkannya dari kursi presiden.

Ia tak merasa bersalah dengan pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember lalu yang menurutnya merupakan tindakan pemerintahan yang sah melawan oposisi “anti-negara” yang menggunakan mayoritas legislatif mereka untuk menghambat agendanya.

Dalam negosiasi yang berlangsung, tim pengacara Yoon Suk-yeol berupaya membujuk penyelidik agar tidak mengeksekusi surat perintah penahanan, dengan janji bahwa kliennya akan hadir secara sukarela untuk diperiksa. 

Namun, pihak CIO menegaskan mereka belum mempertimbangkan opsi tersebut dan tetap berusaha membawa Yoon Suk-yeol hari ini.

Sebelum bisa masuk ke dalam rumah, sempat terjadi kebuntuan selama beberapa jam di gerbang kompleks saat penyelidik dan polisi terlihat bergerak menuju kediaman tersebut. 

Polisi bahkan harus menggunakan tangga untuk melewati barisan bus yang diparkir oleh pasukan keamanan presiden di dekat pintu masuk.

Petugas akhirnya tiba di depan gerbang dengan lambang emas kepresidenan dan bisa memasuki pintu keamanan di sisi gerbang, ditemani salah satu pengacara Yoon dan kepala stafnya. 

Baca Juga: Sidang Pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol Digelar Besok, Gaji Tahunannya Malah Naik

Penyidik dari lembaga antikorupsi negara dan petugas polisi menuju kediaman Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan untuk melaksanakan surat perintah penangkapan Yoon di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 15 Januari 2025. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)

Bus dan kendaraan yang digunakan sebagai barikade kemudian dipindahkan oleh pasukan keamanan.

Pengacara Yoon Suk-yeol, Seok Dong-hyeon, mengatakan bahwa pihaknya masih bernegosiasi dengan penyelidik mengenai kemungkinan Yoon hadir secara sukarela.

Namun, belum jelas apakah penegak hukum akan menerima tawaran tersebut, mengingat Yoon Suk-yeol sebelumnya beberapa kali menghindari panggilan pemeriksaan hingga akhirnya surat perintah penahanan dikeluarkan.

Meski sudah ada surat perintah penahanan dari Pengadilan Distrik Barat Seoul, pasukan keamanan presiden bersikeras bahwa mereka bertugas melindungi Yoon Suk-yeol dan telah memperkuat kompleks dengan kawat berduri serta barisan bus.




Sumber : Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x