GAZA, KOMPAS.TV - Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa Israel telah membunuh 201 jurnalis selama 14 bulan menggempur enklave Palestina tersebut. Terkini, Israel membunuh lima jurnalis di dekat kamp pengungsian Nuseirat, Gaza, Kamis (26/12/2024) pagi waktu setempat.
Pemerintah Gaza menyatakan Israel dan sekutunya di Barat bertanggung jawab penuh atas pembunuhan jurnalis. Pemerintah Gaza menilai Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Jerman, hingga Prancis turut bertanggung jawab atas pembunuhan Israel.
Baca Juga: Israel Mengebom Mobil Jurnalis di Gaza, Lima Wartawan Tewas
"Kantor Media Pemerintah (Gaza) mengutuk keras penyerangan dan pembunuhan jurnalis Palestina oleh penjajah Israel," demikian pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza dikutp Al Jazeera, Kamis (26/12).
"Kami menyatakan penjajah Israel, pemerintah Amerika, dan negara-negara yang terlibat genosida seperti Inggris Raya, Jerman, dan Prancis sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan yang brutal dan keji ini,"
Lembaga tersebut juga mendesak komunitas internasonal untuk menyeret Israel ke pengadilan internasional untuk menghukum para pihak yang bertanggung jawa.
"Kami juga menyerukan tekanan yang serius dan efektif untuk menghentikan kejahatan genosida ini, dan untuk melindungi jurnalis dan profesional media di Palestina, hentikan kejahatan pembunuhan terhadap mereka," demikian pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza.
Militer Israel dilaporkan membunuh lima jurnalis kanal berita Al-Quds Today dengan serangan udara di dekat Rumah Sakit Al-Awda, Nuseirat. Israel dilaporkan tetap mengebom mobil yang ditumpangi para jurnalis tersebut kendati terdapat penanda pers yang jelas.
Menurut data Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), per 20 Desember 2024, setidaknya 141 jurnalis dan pekerja media terbunuh saat bertugas di Gaza, Tepi Barat, Israel, dan Lebanon sejak Israel meluncurkan perang pada Oktober 2023.
CPJ pun menyatakan bahwa perang Israel di Gaza yang meluas ke Tepi Barat dan Lebanon menjadi konflik paling mematikan bagi jurnalis sejak organisasi itu mengumpulkan data pada 1992.
Baca Juga: Natal di Bethlehem Berlangsung Muram, Umat Kristen Palestina Berdoa agar Genosida Berakhir
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.