MAGDEBURG, KOMPAS.TV – Korban tewas dalam insiden serangan di pasar Natal di Magdeburg, Jerman, bertambah menjadi lima orang pada Sabtu (21/12/2024).
Gubernur Saxony-Anhalt, Reiner Haseloff, menyatakan lebih dari 200 orang terluka dalam serangan tersebut, dengan 15 di antaranya mengalami luka serius.
Serangan tersebut terjadi Jumat (20/12) malam kemarin waktu setempat ketika seorang pria mengendarai mobil BMW hitam dengan sengaja menerobos kerumunan di pasar Natal yang ramai.
Pelaku diketahui seorang dokter asal Arab Saudi berusia 50 tahun yang telah tinggal di Jerman selama hampir dua dekade. Ia ditangkap di lokasi kejadian dan kini dalam tahanan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dilansir dari The Associated Press, media Jerman mengidentifikasi pelaku sebagai Taleb A., seorang mantan Muslim dan berprofesi sebagai spesialis psikiatri dan psikoterapi di Bernburg, sekitar 40 kilometer dari Magdeburg.
Aktivitas daring pelaku juga menunjukkan pandangan anti-Islam yang kuat.
Ia kerap mengkritik Islam, mendukung partai sayap kanan Alternative für Deutschland (AfD), dan menuding pemerintah Jerman tidak cukup tegas terhadap Islamisme di Eropa.
“Setelah 25 tahun mempelajari kasus terorisme, ini adalah profil pelaku yang sangat tidak biasa,” ujar Peter Neumann, Direktur International Centre for the Study of Radicalization and Political Violence di King’s College London.
Pengakuan salah seorang saksi mata, Thi Linh Chi Nguyen (34), yang memiliki salon di dekat lokasi kejadian, ia terkejut melihat mobil melaju kencang menerobos pasar.
“Saya sempat mendengar suara keras dan mengira itu kembang api. Namun, tiba-tiba saya melihat seorang anak kecil terpental ke udara akibat tertabrak mobil,” ujarnya sambil terisak.
Thi Linh dan suaminya turut membantu para korban dengan memberikan selimut untuk melindungi mereka dari cuaca dingin.
Baca Juga: Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman Tewaskan 2 Orang Termasuk Anak-Anak, Disebut Aksi Teror
Masyarakat Magdeburg terlihat berduka. Mereka menyalakan lilin dan meletakkan bunga di dekat gereja terdekat sebagai bentuk penghormatan.
Sebuah paduan suara dari Berlin yang juga pernah menyaksikan serangan serupa pada 2016 menyanyikan lagu “Amazing Grace” untuk menyampaikan solidaritas mereka.
Gubernur Saxony-Anhalt, Reiner Haseloff, menegaskan bahwa pelaku bertindak sendiri dan tidak ada ancaman lanjutan terhadap keamanan kota.
"Setiap nyawa yang hilang dalam serangan ini adalah tragedi besar," ujarnya.
Kanselir Olaf Scholz bersama Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser juga mengunjungi lokasi kejadian pada Sabtu. Sebuah upacara memorial direncanakan berlangsung di Katedral Magdeburg pada malam harinya.
Serangan ini membuat beberapa kota di Jerman menutup pasar Natal mereka sebagai langkah antisipasi dan bentuk solidaritas terhadap Magdeburg.
Sementara itu, pasar Natal di Berlin tetap dibuka dengan pengamanan yang lebih ketat.
Pasar Natal merupakan tradisi khas Jerman yang telah berlangsung sejak Abad Pertengahan.
Namun, serangan ini kembali membuka luka lama masyarakat Jerman, mengingat tragedi serupa pada 2016 ketika seorang ekstremis Islam menabrakkan truk ke pasar Natal di Berlin, menewaskan 13 orang.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi turut mengecam insiden ini melalui pernyataan resminya.
Baca Juga: Kisah Suka Duka Mustika Fitriyanti, WNI yang Hidup dan Bekerja di Jerman
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.