KIEV, KOMPAS.TV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan agar Ukraina yang saat ini berada di bawah kendali Kiev, dilindungi oleh NATO. Namun, ia menegaskan keanggotaan NATO harus mencakup seluruh wilayah Ukraina dalam batas internasionalnya sebelum diplomasi dilakukan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
Usulan tersebut disampaikan Zelensky dalam wawancara dengan Sky News, Sabtu (30/11/2024). Ia menilai bahwa tanpa perlindungan NATO, gencatan senjata apa pun hanya akan memberikan celah bagi Rusia untuk menyerang kembali.
Zelensky menolak gagasan bahwa hanya sebagian wilayah Ukraina yang bisa dilindungi NATO. Menurutnya, langkah seperti itu sama saja mengakui wilayah yang diduduki Rusia sebagai milik negara tersebut.
"Anda tidak bisa mengundang hanya sebagian negara. Itu berarti mengakui bahwa bagian lain bukan lagi Ukraina," ujarnya dikutip dari BBC.
Sejak 2014, Rusia telah menguasai Krimea dan beberapa wilayah timur Ukraina. Pada 2022, Rusia melancarkan invasi penuh yang mengakibatkan pendudukan wilayah lebih luas.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda Rusia bersedia mundur, apalagi mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO.
Isu keanggotaan NATO bagi Ukraina terus menjadi topik diskusi di Barat.
Salah satu usulan yang disebut-sebut adalah model Jerman Barat, yakni memberikan keanggotaan NATO meski negara masih terpecah. Namun, hingga kini belum ada proposal formal yang diajukan.
Sementara itu, presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, memiliki pendekatan berbeda. Trump dilaporkan mempertimbangkan rencana yang menekan Kiev dan Moskow untuk bernegosiasi.
Baca Juga: Kata Zelenskyy Saat AS Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh Menyerang ke Dalam Rusia
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.