Kompas TV internasional kompas dunia

Fakta Baru Dokumen Rahasia Intelijen Israel Bocor, Termotivasi Kurangi Tekanan Publik ke Netanyahu

Kompas.tv - 18 November 2024, 16:50 WIB
fakta-baru-dokumen-rahasia-intelijen-israel-bocor-termotivasi-kurangi-tekanan-publik-ke-netanyahu
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu saat berpidato di Gedung Capitol, Washington DC, Rabu (24/7/2024) (Sumber: AP News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Fakta baru terkuak atas kasus bocornya dokumen rahasia intelijen Israel yang dilakukan oleh pembantu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Pengadilan Israel mengungkapkan, bocornya dokumen rahasia intelijen Israel itu termotivasi untuk mengurangi tekanan publik terhadap Netanyahu.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Pengadilan Magistrate Rishon Lezion, Minggu (17/11/2024), motivasi nyata di balik bocornya dokumen intelijen militer yang sangat rahasia ke surat kabar Jerman, Bild pada September lalu untuk mengurangi tekanan dan kritik publik terhadap Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Rusia Murka Biden Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh ke Dalam Negaranya, Putin Masih Bungkam?

Hal itu menyusul kritikan kepada Netanyahu atas pembunuhan enam sandera berprofil tinggi yang ditahan Hamas di Gaza, akhir Agustus.

Berdasarkan detail yang dirilis oleh pengadilan seperti dikutip dari The Times of Israel, seorang pembantu Netanyahu, Eli Feldstein, yang juga tersangka utama dari insiden itu, sengaja membocorkan dokumen rahasia tersebut ke Bild.

Hal itu dilakukan untuk mengubah pandangan publik terkait sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza.

Karena dengan begitu, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar akan disalahkan atas kebuntuan negosiasi pembebasan sandera.

Selain itu juga menyiratkan protes yang menuntut pembebasan para sandera dipermainkan oleh Hamas.

Fieldstein memperoleh dokumen rahasia tersebut pada April bulan ini, setelah seorang bintara Angkatan Pertahanan Israel di pasukan cadangan secara tak sah membocorkan kepadanya atas kemauan sendiri.

Fieldstein yang membocorkan kepada Bild setelah enam sandera terbunuh di akhir Agustus, yang kemudian memicu tudingan keras terhadap Netanyahu.

Para kritikus melihatnya sebagai upaya Netanyahu menggagalkan kesepakatan pembebasan sandera untuk tujuan politik.

Pengadilan mengungkapkan, penyelidik meyakini bahwa kebocoran dokumen tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan parah pada keamanan Israel.

Sementara itu, IDF sampai pada kesimpulan bahwa kebocoran tersebut merugikan tujuan perang untuk membebaskan sandera, serta operasi IDF, dan dinas keamanan Shin Bet di Gaza.

Sebelumnya, Kantor Kejaksaan memberi tahu pengadilan bahwa mereka bermaksud mengadili Feldestein dan tersangka utama lainnya atas kebocoran itu.

Baca Juga: Kata Zelenskyy Saat AS Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh Menyerang ke Dalam Rusia

Namun, meminta agar mereka berdua ditahan selama lima hari tambahan untuk menyelesaikan proses penyusunan dan pengajuan dakwaan.

Feldstein dan tersangka lainnya, yang namanya belum dirilis untuk dipubllikasikan, diduga mentransfer informasi rahasia untuk merugikan negara.

Juga mengumpulkan materi rahasia untuk merugikan negara, dan bersekongkol untuk melakukan kejahatan.




Sumber : The Times of Israel




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x