Putin menyoroti bahwa saat ini, gabungan PDB negara-negara BRICS sudah melebihi Rp900.000 triliun (lebih dari USD 60 triliun). Negara-negara BRICS menyumbang lebih dari 40% dari total pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa dekade terakhir.
Ini menunjukkan bahwa kontribusi BRICS terhadap dinamika ekonomi global adalah faktor kunci yang mendorong pertumbuhan dunia.
Untuk tahun 2024, tingkat pertumbuhan ekonomi di negara-negara BRICS diperkirakan akan mencapai 4%.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara G7 yang hanya diperkirakan tumbuh 1,7%, dan juga lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi sebesar 3,2%.
Putin juga mencatat negara-negara BRICS memegang peran besar dalam ekspor global, mencakup sekitar seperempat dari total ekspor barang dunia.
Negara-negara BRICS mendominasi berbagai pasar utama seperti energi, logam, dan pangan, komoditas yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi global yang berkelanjutan.
Baca Juga: Rusia Jemawa Makin Banyak Negara Gabung BRICS: Mereka Lelah dengan AS
Perusahaan-perusahaan dari negara-negara BRICS telah mengambil peran dominan di pasar-pasar strategis, khususnya dalam energi dan sumber daya alam.
Dalam konteks ini, Putin menegaskan pertumbuhan BRICS akan semakin mandiri dari pengaruh luar, dan ini mencerminkan kedaulatan ekonomi sejati.
Dengan kemandirian ekonomi ini, negara-negara BRICS dapat lebih bebas menentukan kebijakan ekonomi mereka tanpa tergantung pada negara-negara besar lainnya.
Hal ini memberikan negara-negara BRICS kekuatan untuk mengelola sumber daya dan menentukan arah pembangunan ekonomi mereka sendiri.
Lebih lanjut, Putin menekankan kerja sama BRICS bukanlah untuk melawan siapapun, melainkan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan bagi semua rakyat di negara-negara anggota.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.