ATHENA, KOMPAS TV - Para pekerja pelabuhan di Yunani menolak mengirimkan kontainer berisi amunisi dengan tujuan Israel, Jumat (18/10/2024). Pengiriman ini dihentikan di Pelabuhan Piraeus setelah para pekerja memutuskan untuk tidak memuatnya ke kapal.
Dilaporkan Anadolu, kontainer tersebut dilaporkan tiba di Yunani melalui Makedonia Utara dan rencananya akan dikirim ke Pelabuhan Haifa di Israel.
Namun, sejalan dengan seruan serikat pekerja setempat, para pekerja pelabuhan berkumpul dan dengan tegas menghentikan pengiriman itu.
Menurut stasiun televisi pemerintah Yunani, ERT, para pekerja menulis "Pembunuh, keluar dari pelabuhan" di kontainer tersebut sambil menyuarakan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina dengan meneriakkan slogan "Kebebasan untuk Palestina."
Baca Juga: Hamas Konfirmasi Yahya Sinwar Tewas dalam Serangan Israel di Gaza
Markos Bekris, Presiden Serikat Pekerja Pelabuhan Piraeus, mengeluarkan pernyataan keras yang mengecam pengiriman amunisi yang ditujukan untuk mendukung serangan Israel ke Gaza yang telah menewaskan sekitar 42.500 orang sejak 7 Oktober 2023.
"Kami memutuskan untuk tidak mengizinkan pengiriman amunisi perang dari Pelabuhan Piraeus yang akan melanjutkan genosida terhadap rakyat Palestina," tegas Bekris.
Dia menambahkan, pekerja pelabuhan tidak akan membiarkan tangan mereka "berlumuran darah rakyat Palestina."
Bekris juga mendesak Yunani untuk segera menghentikan keterlibatannya dalam serangan Israel ke Gaza.
"Kami menuntut negara kami segera berhenti terlibat dalam perang ini," tambahnya.
Baca Juga: Israel Kembali Bom Sekolah Penuh Pengungsi di Gaza, Anak-Anak Turut Jadi Korban
Serangan brutal Israel di Gaza terus berlangsung sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.
Dalam 24 jam terakhir, setidaknya 62 warga Palestina tewas dan 300 lainnya terluka akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat.
Sejak awal serangan tersebut, jumlah korban tewas telah mencapai 42.500 orang, dengan 99.546 lainnya terluka.
"Kami masih berusaha menyelamatkan banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat belum dapat menjangkau mereka," kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan.
Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan serangan, Israel terus melakukan ofensif brutal di Jalur Gaza, di mana sekitar 2,3 juta warga Palestina terjebak akibat blokade Israel sejak 2007.
Baca Juga: Malaysia Desak Dewan Keamanan PBB Tindak Israel: Segera Akhiri Genosida di Gaza
Blokade yang sedang berlangsung menyebabkan kekurangan parah bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan, mengakibatkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas, belum berhasil, karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menolak menghentikan serangan ke Gaza..
Israel saat ini menghadapi kasus dugaan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakan mereka di Gaza.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.