YERUSALEM, KOMPAS.TV — Tentara Israel melaporkan bahwa sebanyak 105 rudal ditembakkan dari Lebanon selatan ke wilayah utara Israel, termasuk kota Haifa, pada Selasa (8/10/2024). Serangan ini terjadi di tengah operasi militer Israel di Lebanon selatan, dan menargetkan beberapa permukiman di wilayah Galilea.
Serangan roket tersebut dilancarkan dalam dua gelombang, tak lama setelah pidato Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem.
Di tengah eskalasi konflik ini, beberapa kota, termasuk Haifa, sempat diwarnai bunyi sirene yang memperingatkan ancaman serangan.
Media lokal Israel, Channel 12, melaporkan bahwa 12 orang mengalami luka ringan di wilayah Haifa dan Krayot akibat rentetan serangan roket tersebut.
Beberapa roket dilaporkan menghantam langsung kawasan Haifa, termasuk Krayot, dan menyebabkan kerusakan material.
Menurut tentara Israel, serangan ini merupakan yang terbesar yang pernah diarahkan ke Haifa. Setidaknya lima roket dilaporkan mendarat di Haifa dan Krayot.
Ynet News juga mengonfirmasi bahwa bombardir intens tersebut berasal dari wilayah Lebanon selatan, tepatnya dari lokasi yang sempat menjadi sasaran operasi darat tentara Israel pada Senin malam.
Wali Kota Haifa menyatakan bahwa salah satu gedung di kawasan Teluk Haifa terkena serangan langsung.
Baca Juga: Israel Janjikan Tak Akan ada Keringanan Bagi Hizbullah, Klaim Bunuh 440 Anggota Perlawanan Lebanon
Sumber : Palestine Chronicle
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.