JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Iran melalui Kedutaan Besar Iran di Jakarta menegaskan, Amerika Serikat (AS) harus ikut bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah di Beirut, Lebanon pada 27 September 2024 lalu.
Nasrallah terbunuh dalam serangan udara Israel di markas Hizbullah di Beirut.
Setidaknya lima orang lainnya terbunuh dan lebih dari 90 terluka dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Israel Invasi Lebanon, Beirut: Periode Paling Berbahaya dalam Sejarah Kami
“Kami juga menegaskan tanggung jawab penuh dari pemerintah Amerika Serikat sebagai pendukung dan mitra dalam kejahatan internasional dan tindakan teroris rezim Zionis,” demikian keterangan Kedubes Iran di Jakarta yang diterima Antara, Selasa (1/10/2024).
Kedubes Iran menekankan bahwa serangan udara Israel yang membunuh Nasrallah menggunakan bom bunker-buster kiriman AS.
Militer Israel diketahui berulangkali menggunakan senjata AS dalam serangan ke Gaza yang telah membunuh lebih dari 41.000 jiwa dan serangan ke Lebanon yang membunuh lebih dari 700 jiwa.
Kedubes Iran mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Dewan Keamanan PBB mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menghentikan aksi Israel dan menjaga perdamaian dunia serta keamanan internasional.
Teheran juga menyerukan agar negara-negara di dunia dan organisasi-organisasi internasional mengambil langkah politik, hukum, dan memberikan sanksi untuk Israel.
"Rezim Zionis Israel, yang didukung penuh oleh Amerika Serikat, terus melakukan kejahatan di Lebanon Selatan,” demikian keterangan Kedubes Iran.
“Republik Islam Iran dengan tegas mengutuk tindakan agresif dan kriminal rezim Zionis dalam menyerang Lebanon selatan dan pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah,” imbuhnya.
Baca Juga: Iran: AS dan Eropa Janji Gencatan Senjata Gaza Bila Pembunuhan Haniyeh Tak Dibalas, Ternyata Tipu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.