NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Junta militer Myanmar yang semakin terpojok karena berbagai serangan dari kelompok perlawanan langsung menawarkan perdamaian.
Namun, tawaran junta militer Myanmar itu langsung ditolak oleh kelompok perlawanan.
Upaya perdamaian itu menjadi pertama kalinya junta militer Myanmar berusaha menjangkau sang lawan sejak berkuasa pada 2021 lewat jalur kudeta.
Baca Juga: Kemarahan Iran Atas Serangan Israel Ingin Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah: Kelewat Batas!
Upaya ini juga dilakukan setelah gencatan senjata yang ditengahi China di negara bagian Shan mengalami kegagalan.
Seperti dikutip BBC Internasional, Jumat (27/9/2024), junta militer Myanmar menyerukan kelompok bersenjata etnis dan kelompok pemberontak teroris untuk berkomunikasi dengan mereka untuk menyelesaikan masalah politik.
Selain itu juga mendesak mereka untuk mengikuti pemilu yang direncanakan pada tahun depan.
“Kelompok bersenjata harus mengikuti jalan partai politik dan pemilu untuk mengembalikan perdamaian dan pembangunan,” bunyi pernyataan junta militer.
“Sumber daya manusia, infrastruktur dasar dan anyak kehidupan manusia hilang, serta stabilitas dan pembangunan negara telah terblokir (karena konflik),” ucapnya.
Pemerintah tandingan junta militer Myanmar, Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) mengatakan tawaran itu tak layak untuk dipikirkan.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.