Kompas TV internasional kompas dunia

Instagram Terapkan Akun Privat Otomatis untuk Remaja: Upaya Lindungi Anak-Anak dari Risiko Online

Kompas.tv - 18 September 2024, 13:17 WIB
instagram-terapkan-akun-privat-otomatis-untuk-remaja-upaya-lindungi-anak-anak-dari-risiko-online
Logo Instagram terlihat di telepon seluler di Boston, 14 Oktober 2022. Instagram menerapkan kebijakan baru untuk menjaga keamanan anak-anak dengan membuat akun remaja secara otomatis menjadi privat. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS TV — Instagram menerapkan kebijakan baru untuk menjaga keamanan anak-anak dengan membuat akun remaja secara otomatis menjadi privat. 

Kebijakan ini diberlakukan di tengah meningkatnya desakan untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk media sosial.

Mulai Selasa di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia, remaja di bawah usia 18 tahun yang mendaftar ke Instagram akan langsung memiliki akun yang lebih terbatas. 

Akun yang sudah ada akan dialihkan secara bertahap selama 60 hari ke depan. Remaja di Uni Eropa akan menerima pembaruan serupa pada akhir tahun ini.

Meta, perusahaan induk Instagram, menyadari bahwa banyak remaja berbohong tentang usia mereka. Oleh karena itu, Meta akan mewajibkan verifikasi usia dalam beberapa situasi, seperti ketika seseorang mencoba mendaftarkan akun baru dengan usia dewasa yang tidak sesuai. 

Meta juga sedang mengembangkan teknologi yang dapat mendeteksi akun remaja yang berpura-pura menjadi orang dewasa, dan otomatis mengalihkan mereka ke akun remaja yang lebih terbatas.

Akun remaja akan bersifat privat secara default, sehingga hanya orang yang sudah diikuti oleh remaja tersebut yang dapat mengirim pesan pribadi. 

Konten sensitif, seperti video kekerasan atau promosi prosedur kosmetik, akan dibatasi. Selain itu, Meta juga akan mengirimkan notifikasi kepada remaja jika mereka menggunakan Instagram lebih dari 60 menit, dan fitur "mode tidur" akan diaktifkan yang mematikan notifikasi dan mengirim balasan otomatis ke pesan langsung dari pukul 10 malam hingga 7 pagi.

Baca Juga: Turki Blokir Instagram Gegara Hapus Konten yang Berkaitan dengan Hamas, Penggunanya Murka

Pendiri Meta, Mark Zuckerberg. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Meski pengaturan ini akan otomatis diaktifkan untuk semua remaja, pengguna berusia 16 dan 17 tahun dapat mematikan pengaturan tersebut. 

Namun, anak di bawah usia 16 tahun membutuhkan izin orang tua untuk menonaktifkan pengaturan tersebut.

"Keluhan utama yang kami dengar dari orang tua adalah bahwa anak-anak mereka melihat konten yang tidak pantas, dihubungi oleh orang yang tidak diinginkan, atau menghabiskan terlalu banyak waktu di aplikasi," kata Naomi Gleit, kepala produk Meta. "Jadi, akun remaja difokuskan untuk mengatasi tiga masalah ini."

Langkah ini diambil setelah Meta menghadapi berbagai tuntutan hukum dari beberapa negara bagian AS yang menuduh perusahaan tersebut sengaja merancang fitur-fitur di Instagram dan Facebook yang membuat anak-anak kecanduan platform mereka, sehingga memperburuk krisis kesehatan mental di kalangan anak muda.

Meta tidak menjelaskan secara spesifik dampak finansial dari perubahan ini, namun analis Emarketer, Jasmine Enberg, menyebutkan bahwa dampaknya pada pendapatan kemungkinan akan minim. 

"Meskipun Meta terus memprioritaskan keamanan remaja, kecil kemungkinan mereka akan membuat perubahan besar yang merugikan secara finansial," ujar Enberg.

Jaksa Agung New York, Letitia James, menyebut pengumuman Meta sebagai "langkah awal yang penting, namun masih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi anak-anak kita dari bahaya media sosial." Kantor James bekerja dengan pejabat New York lainnya untuk menerapkan undang-undang negara bagian baru yang bertujuan mengurangi akses anak-anak ke konten media sosial yang dianggap adiktif.

Baca Juga: Momen Mark Zuckerberg Minta Maaf ke Orang Tua Korban Akibat Sosial Media

Meta Platforms, yang merupakan perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Nicole Gil, salah satu pendiri dan direktur eksekutif Accountable Tech, menyatakan kebijakan Instagram ini sebagai "upaya terbaru untuk menghindari pengawasan dan regulasi independen yang sebenarnya, serta terus melakukan pengaturan sendiri, yang membahayakan kesehatan, keselamatan, dan privasi anak-anak."

Sementara itu, Senator Marsha Blackburn (R-Tenn.), penulis bersama Undang-Undang Keamanan Anak-Anak di Dunia Maya yang baru-baru ini lolos di Senat, mempertanyakan waktu pengumuman tersebut, yang dilakukan menjelang sidang pembahasan undang-undang di DPR.

Pada masa lalu, upaya Meta dalam menangani keamanan remaja dan kesehatan mental di platformnya juga menuai kritik bahwa perubahan yang dilakukan tidak cukup. Misalnya, meskipun anak-anak mendapatkan notifikasi saat mereka menggunakan aplikasi lebih dari 60 menit, mereka masih bisa mengabaikannya dan terus menggunakan Instagram. Kecuali jika orang tua mereka mengaktifkan mode "pengawasan orang tua" yang memungkinkan mereka membatasi waktu penggunaan Instagram.

Meta kini memberi lebih banyak opsi bagi orang tua untuk mengawasi akun anak-anak mereka. Remaja di bawah 16 tahun memerlukan izin orang tua atau wali untuk mengubah pengaturan mereka menjadi lebih longgar. Orang tua dapat mengatur "pengawasan orang tua" di akun anak mereka dan menghubungkannya dengan akun mereka sendiri.

Nick Clegg, Presiden Urusan Global Meta, mengatakan pekan lalu bahwa orang tua kurang menggunakan kontrol orang tua yang telah diperkenalkan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Naomi Gleit optimistis bahwa fitur akun remaja akan mendorong lebih banyak orang tua untuk mulai menggunakannya.

"Orang tua akan dapat melihat, melalui pusat keluarga, siapa yang mengirim pesan kepada anak mereka dan diharapkan dapat memulai percakapan dengan anak mereka," kata Gleit. "Jika terjadi perundungan atau pelecehan, orang tua akan memiliki visibilitas siapa yang diikuti anak mereka, siapa yang mengikuti anak mereka, dan siapa yang telah mengirim pesan dalam tujuh hari terakhir."

Pada Mei 2023, Ahli Bedah Umum AS, Vivek Murthy, mengkritik perusahaan teknologi yang terlalu membebankan tanggung jawab kepada orang tua dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka di media sosial. 

"Kita meminta orang tua untuk mengelola teknologi yang terus berkembang pesat, yang secara fundamental mengubah cara anak-anak mereka berpikir tentang diri mereka sendiri, bagaimana mereka membangun persahabatan, dan bagaimana mereka mengalami dunia — teknologi yang tidak pernah harus dikelola oleh generasi sebelumnya," kata Murthy.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x