"Siapa yang lebih sedikit jahat, pria atau wanita? Saya tidak tahu. Setiap orang dalam hati nuraninya harus memikirkan dan melakukannya," ujarnya.
Ini bukan pertama kalinya Paus Fransiskus angkat bicara mengenai pemilu AS.
Menjelang pemilu 2016, ia pernah dikritik atas rencana Trump membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko, dengan mengatakan bahwa siapa pun yang membangun tembok untuk menolak migran "bukanlah seorang Kristen."
Dalam komentarnya pada hari Jumat, Fransiskus mengingatkan bahwa ia pernah merayakan misa di perbatasan AS-Meksiko dan melihat "begitu banyak sepatu milik para migran yang berakhir tragis di sana."
Trump kembali menjanjikan deportasi besar-besaran, seperti yang pernah dijanjikannya dalam kampanye pertama menuju Gedung Putih, meskipun terdapat jurang besar antara ambisinya dan kenyataan hukum, finansial, serta politik untuk melakukannya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Bertolak ke Singapura dengan Pesawat Komersil Lokal Aero Dili
Konferensi para uskup AS menyatakan bahwa aborsi adalah "prioritas utama" bagi umat Katolik Amerika dalam panduan pemilihnya.
Harris, di sisi lain, sangat membela hak aborsi dan mendukung pemulihan hak federal atas aborsi.
Dalam pernyataannya, Paus menambahkan:
"Mengenai aborsi, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa sebulan setelah pembuahan, semua organ manusia sudah terbentuk, semuanya."
"Melakukan aborsi berarti membunuh manusia. Apakah Anda suka atau tidak suka istilah itu, ini adalah pembunuhan. Anda tidak bisa mengatakan Gereja tertutup karena tidak mengizinkan aborsi."
"Gereja tidak mengizinkan aborsi karena itu adalah pembunuhan. Ini adalah pembunuhan."
Meski demikian, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, organ-organ utama baru mulai terbentuk sekitar minggu ke-13 kehamilan.
Misalnya, jaringan jantung mulai terbentuk dalam dua bulan pertama — awalnya berupa tabung yang kemudian berkembang menjadi empat bilik yang membentuk jantung.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.