Kompas TV internasional kompas dunia

2.100 Lebih Aktivis Lingkungan Dibunuh di Seluruh Dunia dalam Satu Dekade Terakhir

Kompas.tv - 11 September 2024, 12:53 WIB
2-100-lebih-aktivis-lingkungan-dibunuh-di-seluruh-dunia-dalam-satu-dekade-terakhir
Sejumlah aktivis lingkungan menggelar demonstrasi di luar Mahkamah Konstitusi Ekuador untuk menuntut penghentian apa yang mereka sebut sebagai "pijar kematian" di Amazon, dalam peringatan Hari Lingkungan Dunia di Quito, Rabu, 5 Juni 2024. (Sumber: AP Photo/Dolores Ochoa)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

 

LONDON, KOMPAS TV - Lebih dari 2.100 aktivis lingkungan tewas dibunuh di seluruh dunia pada tahun 2012 hingga 2023. Kawasan Amerika Latin mencatat persentase kematian tertinggi secara global.

Hal itu terungkap dalam laporan organisasi non-pemerintah internasional, Global Witness, Selasa (10/9/2024).

Global Witness mengungkapkan, pada 2023 saja, diperkirakan 196 pembela tanah dan lingkungan terbunuh di seluruh dunia.

Kolombia menjadi negara paling mematikan bagi aktivis lingkungan, dengan 79 kematian tercatat pada tahun lalu.

Negara-negara lain di kawasan Amerika Latin yang juga mencatat jumlah kematian signifikan pada 2023 adalah Brasil dengan 25 pembunuhan, serta Meksiko dan Honduras masing-masing dengan 18 kasus. 

Temuan ini menjadi bagian dari tren yang mengkhawatirkan terkait kriminalisasi yang berkembang di seluruh dunia.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan di Berbagai Daerah Dijerat Kasus Hukum

Dalam foto bertanggal 31 Agustus 2019 ini, Kepala Adat Krimej Kadjyre Kayapo melihat ke jalan yang dibuat oleh para penebang di perbatasan antara Cagar Biologi Serra do Cachimbo Amazon (depan), dan tanah adat Menkragnotire, di Altamira, negara bagian Para, Brasil. (Sumber: AP Photo/Leo Correa, File)

Amerika Latin Terus Jadi Titik Paling Mematikan

Amerika Latin sekali lagi mencatat jumlah pembunuhan tertinggi, dengan total 166 kematian pada 2023. Dari jumlah itu, 54 pembunuhan terjadi di Meksiko dan Amerika Tengah, serta 112 lainnya di Amerika Selatan. 




Sumber : Global Witness/Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x