JALUR GAZA, KOMPAS.TV — Otoritas kesehatan Palestina dan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa memulai kampanye vaksinasi polio skala besar di Jalur Gaza, Minggu (1/9/2024).
Vaksinasi besar-besaran ini diharapkan dapat mencegah wabah di wilayah yang tengah dilanda perang Israel-Hamas.
Pihak berwenang berencana untuk memvaksinasi anak-anak di Gaza bagian tengah hingga hari Rabu mendatang. Setelah itu vaksinasi akan beralih ke bagian utara dan selatan jalur tersebut, yang kondisinya lebih hancur dibandingkan di bagian tengah.
Kampanye tersebut dimulai dengan sejumlah kecil vaksinasi pada hari Sabtu dan bertujuan untuk menjangkau sekitar 640.000 anak. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 72.600 anak menerima vaksin pada hari Minggu.
Baca Juga: 640.000 Anak Gaza Akan Divaksin Polio di Tengah Perang: Upaya Raksasa dalam 3 Hari
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan Israel setuju untuk melakukan jeda pertempuran untuk memberi waktu pada vaksinasi massal. Meskipun demikian, ada laporan awal tentang terjadinya serangan Israel di Gaza tengah pada hari Minggu dini hari. Hingga kini belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam serangan ini.
Jeda kemanusiaan tersebut dijadwalkan berakhir pada hari Minggu sore. Israel mengatakan program vaksinasi akan terus berlanjut hingga 9 September dan berlangsung selama delapan jam sehari.
Gaza baru-baru ini melaporkan kasus polio pertamanya dalam 25 tahun terakhir. Kasus polio ini ditemukan pada seorang anak laki-laki berusia 10 bulan, yang kini lumpuh di salah satu kakinya.
Baca Juga: WHO: Israel Sepakat Jeda Perang di Gaza untuk Vaksinasi Polio Ratusan Ribu Anak
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, kasus ini mengindikasikan kemungkinan ada ratusan orang lagi yang telah terinfeksi polio tetapi tidak menunjukkan gejala. Kebanyakan orang yang menderita polio memang tidak mengalami gejala, dan mereka yang mengalaminya biasanya pulih dalam waktu seminggu atau lebih.
Namun penyakit ini tidak ada obatnya, dan jika polio menyebabkan kelumpuhan, biasanya bersifat permanen. Jika kelumpuhan memengaruhi otot-otot pernapasan, penyakit ini dapat berakibat fatal.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.