Kompas TV internasional kompas dunia

Bayi di Gaza Lumpuh Akibat Polio, Kesalahan Kampanye Vaksinasi Disorot

Kompas.tv - 29 Agustus 2024, 22:50 WIB
bayi-di-gaza-lumpuh-akibat-polio-kesalahan-kampanye-vaksinasi-disorot
Bayi pengungsi Abdel-Rahman Abu El-Jedian, yang menderita polio, tidur di kamp tenda darurat di Deir al-Balah, bagian tengah Jalur Gaza, Selasa, 27 Agustus 2024. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

WHO menyatakan bahwa rendahnya cakupan vaksinasi menjadi penyebab utama munculnya wabah.

Di Gaza, hanya sekitar 90 persen dari populasi yang telah divaksinasi, sementara target cakupan untuk menghentikan wabah adalah 95 persen.

Untuk mencegah penyebaran polio lebih lanjut di Gaza dan wilayah sekitarnya, WHO bersama mitra-mitranya berencana melakukan dua putaran kampanye vaksinasi dalam beberapa minggu mendatang. 

Baca Juga: Israel Umumkan Pengusiran Warga Palestina dari Tepi Barat Bagian Utara, Mirip dengan Langkah di Gaza

Kampanye ini menargetkan 640.000 anak dengan menggunakan versi terbaru dari vaksin polio oral yang dirancang untuk meminimalkan risiko wabah terkait vaksin.

Namun, Racaniello menilai langkah tersebut sebagai keputusan yang tidak etis.

Menurutnya, vaksin yang digunakan dalam kampanye ini tidak dilisensikan di negara-negara maju karena risiko peningkatan kasus polio di kalangan anak-anak yang belum divaksinasi.

Meski demikian, vaksin polio oral telah terbukti berhasil menurunkan infeksi polio secara global lebih dari 99 persen. 

Vaksin ini juga lebih mudah diproduksi, didistribusikan, dan diberikan kepada anak-anak.

Dengan hanya dua tetes per dosis, vaksin ini dapat diberikan oleh relawan tanpa memerlukan tenaga medis profesional.

Namun, penggunaan vaksin ini juga menimbulkan tantangan baru dalam pemberantasan polio. 

Seiring dengan menurunnya kasus polio yang disebabkan oleh virus liar, kasus polio yang terkait dengan vaksin justru meningkat, dan kini menjadi mayoritas infeksi polio di lebih dari selusin negara.

Termasuk Afghanistan dan Pakistan, di mana transmisi virus liar belum sepenuhnya dihentikan.

"Ini adalah konsekuensi dari pilihan sulit yang kita buat ketika memutuskan menggunakan vaksin polio oral," kata Dr. Paul Offit, Direktur Pusat Edukasi Vaksin di Universitas Philadelphia. 

"Jika kita benar-benar ingin memberantas polio, kita harus berhenti menggunakan vaksin dengan virus yang dilemahkan," ujarnya.

Kasus di Gaza ini menunjukkan betapa sulitnya upaya global untuk memberantas polio.

Kejadian ini juga menekankan pentingnya meninjau kembali strategi vaksinasi yang digunakan untuk melindungi populasi dari risiko virus yang terus berkembang. 

Baca Juga: Tentara Israel Bakar Al-Qur'an di Gaza, Hamas Desak Dunia Bertindak: Kelakuan Fasis Harus Dikecam




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x