KAIRO, KOMPAS.TV – Mesir menegaskan Israel harus segera hengkang dan menarik pasukannya dari Koridor Philadelphi di perbatasan Gaza-Mesir dan dari perbatasan Rafah.
Pernyataan ini muncul setelah media Israel salah melaporkan bahwa Mesir menyetujui keberadaan militer Israel di koridor Philadelphi dan kawasan perbatasan Rafah.
Sumber dari pemerintah Mesir, seperti dilaporkan Anadolu, Selasa (20/8/2024), membantah keras klaim tersebut dan menegaskan Mesir tetap menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari kedua lokasi itu.
Desakan Mesir ini semakin kuat karena konteks serangan brutal Israel di Gaza, yang banyak dikutuk sebagai tindakan genosida.
Baca Juga: Israel Bersikeras Kuasai Koridor Philadelphi di Gaza, Perundingan dengan Hamas Terancam Mentah Lagi
Sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 40.130 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, tewas. Sementara itu, lebih dari 92.740 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Mesir dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, terus menuntut Israel untuk keluar dari Koridor Philadelphi dan perbatasan Rafah.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di sana, memicu ketegangan lebih lanjut.
Netanyahu juga menolak gencatan senjata permanen dan menolak untuk menarik pasukan dari seluruh wilayah Gaza.
Pembicaraan gencatan senjata yang digelar di Doha, Qatar, pekan lalu, gagal mencapai kesepakatan yang diinginkan.
Sumber : Anadolu / Al-Qaheera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.