Kompas TV internasional kompas dunia

Indonesia Ajak China Terapkan ASEAN Way dalam Diplomasi, Salah Satunya Tak Boleh Intervensi

Kompas.tv - 14 Agustus 2024, 00:05 WIB
indonesia-ajak-china-terapkan-asean-way-dalam-diplomasi-salah-satunya-tak-boleh-intervensi
Bendera ASEAN. Indonesia mengajak China untuk menerapkan prinsip ASEAN Way dalam diplomasi, terutama dalam menyelesaikan isu-isu regional dan internasional, ujar Parulian George Andreas Silalahi, Deputy Chief of Mission KBRI Beijing, dalam dialog di Changzhi, Provinsi Shanxi, China, Senin (12/8/2024). (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

CHANGZHI, KOMPAS.TV – Indonesia mengajak China untuk menerapkan prinsip ASEAN Way dalam diplomasi, terutama dalam menyelesaikan isu-isu regional dan internasional.

"Kami mengajak China menerapkan 'ASEAN Way' yang berdasarkan persaudaraan untuk mencapai konsensus. Dengan cara ini, kita bisa mencapai saling pengertian dan akhirnya memberikan kepastian politik," ujar Parulian George Andreas Silalahi, Deputy Chief of Mission KBRI Beijing, dalam dialog di Changzhi, Provinsi Shanxi, China, Senin (12/8/2024) seperti laporan Antara.

Pernyataan ini disampaikan Parulian dalam High-Level Dialogue pada acara ASEAN-China Week 2024 yang bertema ASEAN-China Comprehensive Strategic Partnership: Achieving Prosperity through Innovation. Acara tersebut dihadiri sekitar 300 peserta, termasuk diplomat, pebisnis, mahasiswa, dan peneliti dari negara-negara ASEAN dan China.

ASEAN Way adalah prinsip yang menjadi panduan bagi 10 negara anggota ASEAN dalam berinteraksi, dengan mengutamakan penghormatan kedaulatan, kepentingan nasional, kesetaraan, dan kemitraan.

Elemen utama dari ASEAN Way adalah prinsip non-intervensi, yang berarti negara berdaulat tidak boleh campur tangan dalam urusan domestik negara lain. Selain itu, keputusan di ASEAN diambil melalui pendekatan non-konfrontatif dan berdasarkan konsensus.

Prinsip ini telah menjadi pedoman sejak ASEAN dibentuk melalui Deklarasi Bangkok pada 1967. 

"Tantangan di masa depan sangat beragam, mulai dari ekonomi digital, perubahan teknologi, masalah lingkungan, dan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan investasi jangka panjang di bidang pendidikan, riset, dan pemahaman satu sama lain," kata Parulian.

Menurut Parulian, upaya untuk saling memahami di antara masyarakat ASEAN dan antara ASEAN dengan China bisa dilakukan melalui kerja sama di bidang budaya dan pariwisata.

Baca Juga: Menlu ASEAN Bertemu Menlu AS dan China di Laos saat Laut China Selatan dan Semenanjung Korea Tegang

Sembilan garis putus-putus yang diklaim China di Laut China Selatan berdasarkan peta yang diberikan China ke PBB. China menolak permintaan Filipina yang mengajukan permohonan ke PBB untuk memperpanjang landas kontinen di Laut China Selatan dan mendapatkan hak eksklusif untuk mengeksploitasi sumber daya bawah laut, seperti dilaporkan media pemerintah hari Senin, 17/6/2024. (Sumber: Northwestern University)

Di bidang ekonomi digital, Indonesia memiliki keunggulan dengan populasi generasi muda yang besar dan aktif menggunakan teknologi.

"Hal ini dapat mendorong ekonomi digital seperti e-commerce. Bahkan, baru-baru ini Starlink masuk ke Indonesia, menambah kompetisi di sektor komunikasi dalam negeri, sekaligus menawarkan harga yang lebih kompetitif agar masyarakat dapat mengakses internet," tambah Parulian.

Semua ini dilakukan agar UMKM tidak tertinggal dan ikut menikmati kemajuan teknologi.




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x