Laporan itu juga menguraikan "dugaan penyiksaan dan bentuk-bentuk lain perlakuan kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan, termasuk penyiksaan seksual terhadap wanita dan pria."
Baca Juga: Ada Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Polisi Kerahkan 1.309 Personel
Dubes Zuhair menekankan kejahatan yang dilakukan Israel sejak awal merupakan genosida yang telah melampaui semua batas.
Ia juga menyoroti tentara Israel mendokumentasikan dan membanggakan kejahatan mereka di bawah perintah pemimpin mereka yang secara terbuka menyatakan niat untuk membunuh rakyat Palestina.
"Tentara mereka mendokumentasikan kejahatannya, membanggakan hal itu dan mempromosikannya di bawah perintah pemimpinnya yang secara terbuka menyatakan niat untuk membunuh kami," ucapnya.
Zuhair menuduh Israel bertindak seolah-olah berada di atas hukum karena kekebalan yang diberikan oleh hak veto Amerika Serikat.
"Mereka tidak mendapatkan hukuman, sementara hak untuk hidup kami dirampas," ujarnya.
Sebelumnya, kantor berita Iran, IRNA, melaporkan mendiang kepala biro politik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh, menyerukan agar 3 Agustus ditetapkan sebagai hari dukungan internasional untuk tahanan Palestina dan Gaza.
Penetapan ini merupakan respons terhadap genosida yang dilakukan "pendudukan Nazi-Zionis" terhadap rakyat Gaza yang masih berlangsung dan telah memasuki bulan ke-11, serta tingginya jumlah tahanan yang tewas di penjara dan pusat penahanan Israel.
Haniyeh berharap 3 Agustus menjadi hari yang berpengaruh dan penting di seluruh Palestina dan dunia Arab.
Sumber : Antara, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.