ADDIS ABABA, KOMPAS.TV - Korban tewas akibat longsor Ethiopia melonjak menjadi lebih dari 229 orang, termasuk banyak yang tertimbun longsor susulan saat mencoba menyelamatkan korban. Hal ini diungkapkan otoritas setempat, Rabu (24/7/2024). Perdana Menteri Ethiopia menyebutnya sebagai "kehilangan yang mengerikan."
Anak-anak kecil dan wanita hamil termasuk di antara korban di distrik Kencho Shacha Gozdi, Ethiopia selatan, kata Dagmawi Ayele, seorang administrator lokal. Ia menambahkan setidaknya lima orang telah berhasil diselamatkan.
Jumlah korban tewas melonjak dari awalnya 55 orang per Senin malam. Operasi pencarian terus dilakukan di daerah tersebut, kata Kassahun Abayneh, kepala kantor komunikasi di Zona Gofa, wilayah administratif tempat longsor terjadi.
Partai yang berkuasa di Ethiopia dalam sebuah pernyataan mengatakan merasa berduka atas bencana tersebut. Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah pernyataan di laman Facebook bahwa ia "sangat sedih dengan kehilangan yang mengerikan ini."
Tim tanggap bencana federal telah dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan, kata pernyataan Abiy.
Belum jelas berapa banyak orang yang masih belum ditemukan.
Baca Juga: Tanah Longsor di Ethiopia Tewaskan 157 Orang, Anak-Anak dan Wanita Hamil Jadi Korban
Banyak korban dimakamkan hari Senin saat para pekerja penyelamat mencari di medan yang curam untuk korban longsor lainnya sehari sebelumnya. Markos Melese, direktur badan tanggap bencana di Zona Gofa, mengatakan banyak penyelamat masih hilang.
"Ada anak-anak yang memeluk mayat, kehilangan seluruh keluarga mereka, termasuk ibu, ayah, saudara laki-laki dan perempuan," katanya.
Beberapa wanita menangis saat para penyelamat berusaha menggali lumpur tebal dengan sekop.
Longsor sering terjadi selama musim hujan di Ethiopia, yang dimulai pada bulan Juli dan diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan September.
Longsor mematikan sering terjadi di wilayah Afrika Timur yang lebih luas, mulai dari bagian timur Uganda yang bergunung hingga dataran tinggi Kenya bagian tengah.
Pada bulan April, setidaknya 45 orang tewas di wilayah Lembah Rift Kenya ketika banjir bandang dan longsor menyapu rumah-rumah dan memutus jalan utama.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.