TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membela diri usai Israel menyerang Houthi Yaman.
Israel melakukan serangan udara ke pelabuhan yang dikontrol Houthi di Yaman, Sabtu (20/7/2024) kemarin.
Tiga orang dilaporkan terbunuh atas serangan tersebut, dan 87 orang lainnya dilaporkan luka-luka.
Baca Juga: Israel Lakukan Serangan Balasan ke Houthi Yaman, Disebut sebagai Pesan karena Lukai Warga Zionis
Serangan udara tersebut menargetkan depot bahan bakar, lokasi terkait energi dan fasilitas lainnya di Pelabuhan Hodeidah, menyulut kebakaran besar.
Netanyahu pun menegaskan serangan tersebut dilakukan sebagai penegasan untuk membalas pihak yang menyakiti Israel.
“Saya memiliki pesan untuk musuh Israel, jangan salah mengenai kami. Kami akan melindungi diri kami di setiap cara, dan di setiap front. Setiap orang yang menyakiti kami akan kami balas dengan hargaarga mahal untuk agresinya,” katanya dikutip dari The Times of Israel.
“Pelabuhan yang kami serang bukan pelabuhan yang tak bersalah. Itu digunakan sebagai titik masuk untuk senjata mematikan yang dipasok untuk Houthi oleh Iran,” tambahnya.
Netanyahu menegaskan bahwa serangan tersebut adalah pesan yang tak hanya untuk Houthi, tetapi juga Iran dan proksinya di kawasan, termasuk Hamas dan Hizbullah.
Baca Juga: Usai Penembakan, Trump Akan Kembali Kampanye bareng Cawapres JD Vance
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pelabuhan tersebut berulang kali memasukkan senjata dari Iran.
Oleh sebab itu, Israel melihatnya sebagai sasaran militer yang terlegitimasi.
Serangan ini menjadi serangan perdana IDF ke Yaman, sejak Houthi memulai ratusan serangan drone terhadap Israel dan rute pelayaran Laut Merah, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina setelah Israel melakukan serangan ke Gaza, dengan dalih membalas aksi Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.