Namun, polisi mengatakan Pogo telah digunakan untuk menutupi aktivitas kriminal seperti penipuan lewat telepon atau penjualan manusia.
Pada penyerbuan polisi di rumah sakit di Pasay, polisi telah menangkap tiga dokter, dua dari Vietnam dan satu dari China.
Juga seorang apoteker China dan perawat China. Mereka semuanya tak memiliki izin bekerja di Filipina.
Pihak kepolisian juga menemukan mesin hemodialisis, membuat fasilitas tersebut diyakini juga melayani berbagai macam perawatan medis, selain oplas.
“Mereka seperti klinik biasa dari luar, tetapi saat masuk, Anda akan kaget dengan teknologi yang mereka miliki,” ujar Casio.
“Rumah sakit Pogo ini tak meminta kartu identitas. Anda bisa buronan, atau juga orang asing ilegal di Filipina,” tambahnya.
Baca Juga: NATO Janji Dukung Keanggotaan Ukraina di Masa Depan, Bantuan Perang Tetap Disalurkan
Pihak otoritas mendapat informasi tentang keberadaan rumah sakit ilegal di Kota Pasay.
Pogo sendiri menjamur di era eks Presiden Rodrigo Duterte, yang memiliki hubungan baik dengan China selama enam tahun ia memimpin.
Namun, penerus Duterte, Presiden Ferdinand Marcos Jr, telah meningkatkan perburuan terhadap Pogo, karena hubungannya dengan aktivitas kriminal.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.