Mahasiswa dari negara-negara ini mengatakan kedekatan geografis Taiwan, ketersediaan beasiswa yang luas, dan biaya hidup yang relatif terjangkau di sana adalah beberapa alasan mengapa pulau ini menjadi tujuan populer untuk studi luar negeri.
Ketika mahasiswa pascasarjana Vietnam, Le Tan Vinh, mencari tempat untuk melanjutkan studi master-nya di luar negeri, Taiwan adalah pilihan yang jelas. Selain mendapatkan beasiswa penuh, pria 28 tahun ini mengatakan dia akan mendapatkan manfaat dari penelitian dan pengembangan semikonduktor mutakhir.
“Taiwan adalah salah satu dari sedikit tempat yang menawarkan beasiswa penuh untuk mahasiswa Vietnam, dan itu faktor yang sangat besar bagi kami,” kata Vinh, yang lulus dengan gelar master dalam bidang elektrofisika dari Universitas Nasional Yang Ming Chiao Tung di Taiwan tahun 2021.
“Taiwan terkenal dalam hal semikonduktor, jadi saya memutuskan ini adalah pilihan terbaik,” katanya kepada The Straits Times, dalam laporan yang terbit hari Sabtu, 29/6/2024.
Baca Juga: China Disebut Mampu Rebut Taiwan Tanpa Harus Berperang, Ternyata Ini Caranya
Sekarang Vinh sedang mengejar gelar Ph. D di International College of Semiconductor Technology di universitas yang sama, dan berencana untuk mencari pekerjaan di sektor semikonduktor di pulau itu untuk masa depan.
Taiwan berharap dapat menyambut lebih banyak orang seperti Vinh saat meningkatkan upaya untuk menarik mahasiswa internasional, dan catat, terutama dari Asia Tenggara, untuk mengatasi anjloknya jumlah pendaftaran universitas di tengah angka kelahiran yang menurun.
Profesor Lai Chih-huang, wakil presiden College of Semiconductor Research di National Tsing Hua University, percaya bahwa menarik mahasiswa Asia Tenggara saling menguntungkan bagi Taiwan dan negara asal mereka.
Ini terutama karena perusahaan semikonduktor Taiwan juga memperluas jejak mereka ke luar negeri ke negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Singapura.
“Ketika mahasiswa ini datang ke Taiwan untuk belajar, mereka akan memberikan dampak positif baik pada sekolah maupun industri. Setelah beberapa waktu bekerja di Taiwan, mereka juga akan memiliki kesempatan untuk mentransfer apa yang telah mereka pelajari ke negara asal mereka,” kata Prof Lai kepada ST.
Sekolahnya, yang menyambut sekitar 30 mahasiswa pascasarjana Asia Tenggara setiap tahunnya, adalah salah satu dari beberapa sekolah semikonduktor khusus yang didirikan oleh pemerintah pada tahun 2021 untuk menumbuhkan talenta.
Baca Juga: Taiwan Balas Ancaman China, Presiden William Lai: Kediktatoran Itu Kejahatan
Vinh, kandidat PhD, mencatat bahwa mendapatkan pekerjaan yang baik di sektor chip Taiwan bukanlah jaminan, bahkan ketika permintaan akan talenta melebihi pasokan.
“Anda harus bisa berbicara bahasa Mandarin di sebagian besar perusahaan di sini. Hambatan bahasa bisa menjadi tantangan besar,” katanya.
Namun, tetap tinggal di Taiwan untuk masa mendatang “lebih masuk akal” daripada pulang. “Industri semikonduktor Vietnam belum berkembang. Taiwan adalah tempat terbaik untuk mendapatkan pengalaman di sektor ini,” katanya.
Profesor Lee Jiun-haw, wakil presiden asosiasi urusan internasional di National Taiwan University, setuju.
Universitasnya meluncurkan program sarjana semikonduktor berbahasa Inggris baru pada bulan September, dan semua 10 tempat langsung terisi setelah pendaftaran dibuka, katanya. Program ini bertujuan untuk menarik sekitar 50 mahasiswa internasional setiap tahun setelah tahun pertama.
“Industri semikonduktor Taiwan memiliki ekosistem yang tidak dapat direplikasi di tempat lain, jadi mahasiswa internasional ingin datang ke sini dan menjadi bagian dari itu,” katanya kepada ST.
Insinyur Malaysia Dickson Tan percaya Taiwan adalah “tempat terbaik di dunia” untuk mendapatkan pengalaman kerja di sektor chip, “Bukan hanya perusahaan Taiwan; semua perusahaan semikonduktor besar dari berbagai negara ada di sini,” kata pria berusia 26 tahun itu, yang menemukan pekerjaan di kota Hsinchu, rumah bagi klaster industri pembuatan chip di pulau itu, setelah lulus pada tahun 2021 dengan gelar kimia di kota Changhua, Taiwan.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.