WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Joe Biden hari Jumat, 28/6/2024, mumet dan bekerja keras meredakan kekhawatiran Demokrat atas penampilannya yang payah saat debat melawan mantan Presiden Donald Trump. Anggota partainya bersatu mendukungnya untuk menghentikan pembicaraan tentang menggantikannya sebagai calon utama.
Penyampaian Biden yang gagap dan komentarnya yang bertele-tele, terutama di awal debat, menimbulkan kekhawatiran bahkan dari anggota partainya sendiri bahwa pada usia 81 tahun, dia tidak lagi mampu memimpin negara selama empat tahun ke depan.
Hal ini menciptakan momen krisis bagi kampanye dan kepresidenan Biden, saat anggota partainya mempertimbangkan pengganti potensial, dan para donatur serta pendukung tidak bisa menahan kekhawatiran mereka tentang penampilannya melawan Trump.
Biden tampaknya mengakui kritik tersebut selama rapat umum di Raleigh, North Carolina, dengan mengatakan, "Saya tidak berdebat sebaik dulu." Tapi dia menambahkan, "Saya tahu bagaimana melakukan pekerjaan ini. Saya tahu bagaimana menyelesaikan sesuatu."
Berbicara selama 18 menit, Biden tampak jauh lebih bersemangat dibandingkan malam sebelumnya saat dia mencerca Trump atas “kebohongannya” dan atas kampanye yang diarahkan pada “balas dendam dan pembalasan.”
Penampilan debat Presiden Joe Biden yang tergagap-gagap membuat beberapa orang di partainya sendiri mulai mempertanyakan apakah dia harus diganti di tiket pemilu sebelum November.
Belum ada bukti Biden bersedia mengakhiri pencalonannya. Dan hampir tidak mungkin bagi Demokrat untuk menggantikannya kecuali dia memilih untuk mundur. Berikut alasannya, menurut laporan dari Associated Press, Sabtu, 29/6/2024.
Baca Juga: Janji Biden Usai Bikin Khawatir di Debat Perdana, Yakin Bisa Menang Pemilihan Presiden 2024
Delegasi Negara Bagian yang Dimenangkan Biden Tetap Mendukungnya
Setiap negara bagian sudah memilih calon presiden melalui nominasi dari delegasi partai yang dipilih di negara bagian.
Aturan Demokrat mengatakan para delegasi yang dimenangkan Biden harus mendukungnya di konvensi nasional partai yang akan datang kecuali dia memberitahu mereka bahwa dia meninggalkan perlombaan.
Presiden menunjukkan dia tidak berniat mundur dari pencalonan, mengatakan kepada pendukungnya di Atlanta, "Mari terus maju." Juru bicara kampanye Biden, Lauren Hitt, bahkan lebih jelas lagi, mengatakan pada hari Jumat, "Tentu saja dia tidak akan mundur."
Konvensi dan aturannya dikendalikan oleh partai politik. Komite Nasional Demokrat dapat berkumpul sebelum konvensi dibuka pada 19 Agustus dan mengubah cara kerjanya, tetapi itu tidak mungkin selama Biden ingin terus mencalonkan diri.
Aturan saat ini menyatakan, "Delegasi yang terpilih ke konvensi nasional yang terikat pada seorang kandidat presiden harus dengan sepenuh hati mencerminkan perasaan mereka yang mengutus para delegasi."
Baca Juga: Trump Merasa Menang dan Langsung Serang Biden: Ia Tak Kompeten dan Akan Hancurkan Negara Kita
Wapres Kamala Harris Tidak Bisa Otomatis Menggantikan Biden
Wakil presiden Kamala Haris adalah pasangan Biden dalam pencapresan, tetapi tidak berarti Kamala bisa secara otomatis menggantikannya di puncak pencalonan. Biden juga tidak bisa memerintahkan agar Harris menggantikannya jika dia tiba-tiba memutuskan untuk mundur dari pencalonan.
Konvensi Nasional Demokrat digelar di Chicago, tetapi partai mengumumkan mereka akan pemungutan suara virtual untuk secara resmi menominasikan Biden sebelum acara dimulai. Tanggal pasti untuk pemungutan suara belum ditetapkan.
Jika Biden memilih mundur dari persaingan pilpres, Harris kemungkinan akan bergabung dengan kandidat Demokrat lainnya untuk menjadi calon presiden kubu Demokrat.
Namun, itu mungkin akan menciptakan skenario di mana Kamala dan kandidat lainnya melobi secara individu para delegasi negara bagian di konvensi untuk mendapatkan dukungan mereka.
Hal ini belum terjadi pada Demokrat sejak tahun 1960, ketika John F. Kennedy dan Lyndon B. Johnson bersaing untuk mendapatkan suara selama konvensi Demokrat tahun itu di Los Angeles.
Baca Juga: Biden Disebut Sempat Kesulitan Hadapi Trump di Debat Perdana, Kemampuannya Mulai Dipertanyakan
Kandidat Unggulan Demokrat Lainnya Juga Akan Menghadapi Tantangan
Selain wakil presiden, kandidat lain yang menyimpan aspirasi untuk menjadi capres demokrat di antaranya Gubernur California Gavin Newsom, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, Gubernur Illinois J.B. Pritzker, dan Perwakilan California Ro Khanna.
Masih ada lagi yang dikalahkan Biden selama persaingan merebut tiket pencalonan partai demokrat tahun 2020 yang mungkin ingin mencoba lagi, termasuk Senator Bernie Sanders dari Vermont, Elizabeth Warren dari Massachusetts, dan Amy Klobuchar dari Minnesota, serta Menteri Perhubungan Pete Buttigieg.
Jika Biden tiba-tiba mundur, kubu konservatif mengungkap mereka akan mengajukan tuntutan hukum di seluruh negara bagian, yang berpotensi mempertanyakan legalitas nama kandidat Demokrat di surat suara.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.