DOHA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu (12/6/2024), mengatakan bahwa Hamas telah mengajukan perubahan pada kesepakatan gencatan senjata di Gaza, dan Washington sedang berupaya mencapai kesepakatan.
"Hamas mengusulkan banyak perubahan pada proposal yang ada. Beberapa perubahan bisa diupayakan, beberapa tidak," kata Blinken dalam konferensi pers bersama Menlu Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Doha.
Ia menekankan komitmen Washington mempersempit perbedaan untuk menyukseskan kesepakatan dengan para mediator, yang juga termasuk Qatar dan Mesir.
"Berdasarkan apa yang kami lihat dan yang telah saya diskusikan dengan perdana menteri dan rekan-rekan kami dari Mesir, kami bertekad untuk mencoba menjembatani perbedaan ini. Dan saya percaya perbedaan itu bisa dijembatani," katanya.
Blinken, dalam kunjungannya yang kedelapan ke Timur Tengah dalam delapan bulan terakhir, menekankan perlunya segera ada gencatan senjata di Gaza.
"Semakin lama ini berlanjut, semakin banyak orang yang menderita, dan saatnya untuk berhenti bernegosiasi dan memulai gencatan senjata," ungkap Blinken.
"Hamas tidak akan diizinkan untuk memutuskan masa depan wilayah ini dan penduduknya," papar dia sekaligus menyinggung situasi pasca-perang di Gaza di mana Israel telah membunuh lebih dari 37.000 warga Palestina sejak serangan oleh kelompok perlawanan pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Blinken Klaim Israel Sepakat Gencatan Senjata, Tuduh Hamas Menunda-nunda dan Tuntut Amendemen
"Kami bertekad dan bersikeras bahwa Israel atau negara lain mematuhi hukum kemanusiaan internasional, hukum konflik bersenjata, menghormati hak asasi manusia, dan tidak melakukan pelanggaran berat terhadap hak-hak tersebut."
Menteri luar negeri AS mengumumkan rencana untuk mengajukan proposal untuk elemen kunci dari rencana pasca-konflik, termasuk ide konkret untuk bagaimana mengelola pemerintahan, keamanan, rekonstruksi di Gaza dalam beberapa minggu mendatang.
"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung mereka, terutama dalam masa ini," katanya.
Baca Juga: Blinken Lontarkan Kritik Paling Keras AS Atas Perilaku Israel dalam Perang di Gaza
Blinken juga mengingatkan ia telah mengumumkan tambahan bantuan AS sebesar $400 juta untuk Palestina, sehingga totalnya menjadi $670 juta dalam delapan bulan.
Presiden AS Joe Biden pada 31 Mei mengumumkan rencana tiga fase untuk mengakhiri permusuhan secara permanen dan rekonstruksi Gaza. Peta jalan yang komprehensif, katanya, ditawarkan oleh Israel, yang belum mendukungnya secara publik. Rencana tersebut juga telah disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.
Sebelum ke Qatar, Blinken mengunjungi Mesir, Israel, dan Yordania.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.