Kompas TV internasional kompas dunia

Indonesia Sambut Resolusi Gencatan Senjata PBB di Jalur Gaza

Kompas.tv - 11 Juni 2024, 16:48 WIB
indonesia-sambut-resolusi-gencatan-senjata-pbb-di-jalur-gaza
Pertemuan Dewan Keamanan tentang perang di Gaza di markas besar PBB, 29 Mei 2024. Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri menyambut baik diloloskannya resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata segera di Jalur Gaza, Selasa (11/6/2024). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri menyambut baik diloloskannya resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata segera di Jalur Gaza, Selasa (11/6/2024).

Pihak Kementerian Luar Negeri RI menyebut gencatan senjata ini sebagai langkah yang telah lama tertunda.

Resolusi ini disepakati oleh 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk Amerika Serikat (AS) sebagai pengusul. Sedangkan Rusia menyatakan abstain dalam resolusi ini.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata untuk Akhiri Perang Israel-Hamas di Gaza

“Adopsi Resolusi DK PBB 2735 (2024) terkait proposal tiga fase gencatan senjata merupakan langkah yang sudah lama tertunda, namun penting untuk menghentikan kekejaman terhadap rakyat Palestina dan mewujudkan gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI via media sosial X, Selasa (11/6).

"Indonesia mendesak semua pihak untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin demi memastikan gencatan senjata yang langgeng, bantuan segera bagi rakyat Palestina dan membuka jalan menuju implementasi solusi dua negara," imbuhnya.

Gencatan senjata yang diusulkan ini meliputi tiga tahap. Tahap pertama adalah gencatan senjata enam pekan yang diiringi pertukaran sandera perempuan, lansia, dan sandera terluka dengan tahanan Palestina.

Lalu penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk dan penyaluran bantuan kemanusiaan dalam skala yang dibutuhkan.

Tahap kedua, gencatan senjata permanen, diiringi pelepasan seluruh sandera dan penarikan sepenuhnya pasukan Israel dari Gaza.

Tahap ketiga mencanangkan rencana rekonstruksi Gaza yang akan berlangsung selama beberapa tahun.

Jenazah sandera yang tewas di Gaza sedianya juga akan dikembalikan ke Israel pada tahap ini.

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel telah membunuh setidaknya 37.124 jiwa sejak 7 Oktober 2023 lalu, lebih dari 15.000 di antaranya adalah anak-anak.

Serangan Israel juga menimbulkan lebih dari 84.712 korban luka. Lebih dari 10.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Baca Juga: Sekjen PBB Kecam Pembunuhan di Kamp Pengungsi Gaza oleh Israel Demi Selamatkan Sandera



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x