NEW YORK, KOMPAS.TV - Aljazair mengusulkan sebuah resolusi di Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza dan memerintahkan Israel segera menghentikan serangan militernya di kota Rafah, Selasa (28/5/2024).
Resolusi yang drafnya diperoleh oleh Associated Press pada Selasa malam juga menuntut agar gencatan senjata dihormati oleh semua pihak.
Resolusi ini juga meminta pembebasan segera semua tawanan yang diambil selama serangan Hamas di selatan Israel pada 7 Oktober 2023.
Beberapa diplomat berharap resolusi ini dapat segera diadakan pemungutan suara, secepatnya pada Rabu (29/5/2024).
"Kami berharap hal ini bisa dilakukan secepat mungkin karena nyawa sedang dipertaruhkan," kata Duta Besar China Fu Cong kepada wartawan.
Duta Besar Amerika Serikat Linda Thomas-Greenfield mengatakan, "Kami menunggu untuk melihatnya dan kemudian kami akan bereaksi."
Amerika Serikat telah beberapa kali memveto resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza.
Draf ini juga menuntut kepatuhan terhadap resolusi Dewan Keamanan sebelumnya yang menyerukan pembukaan semua penyeberangan perbatasan dan akses bantuan kemanusiaan untuk 2,3 juta penduduk Gaza yang sangat membutuhkan makanan dan bantuan lainnya.
Baca Juga: Israel Klaim Gunakan Munisi Ringan saat Hantam Tenda Pengungsi di Rafah
Resolusi yang diusulkan itu menyatakan bahwa "situasi bencana di Jalur Gaza merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional serta internasional."
Resolusi yang diajukan Aljazair tersebut juga menyatakan keprihatinan yang mendalam terhadap "kelaparan yang menyebar di seluruh Jalur Gaza" dan penderitaan warga Palestina yang berlindung di Rafah.
Resolusi tersebut menuntut Israel "segera menghentikan serangan militer dan tindakan lainnya di Rafah."
Draf resolusi tersebut mengutuk apa yang disebutnya sebagai "penargetan sembarangan terhadap warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, serta infrastruktur sipil" dan mengulangi tuntutan Dewan Keamanan agar semua pihak mematuhi hukum internasional yang mengharuskan perlindungan terhadap warga sipil.
Duta Besar Aljazair untuk PBB Amar Bendjama yang juga merupakan perwakilan Arab di Dewan Keamanan, mengatakan kepada wartawan, setelah konsultasi tertutup darurat pada Selasa, dia akan mengirimkan draf resolusi tersebut kepada dewan yang beranggotakan 15 negara tersebut secepatnya.
Aljazair meminta diadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan karena Israel terus melanjutkan operasi militernya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung.
Pertemuan ini dilakukan setelah serangan udara Israel pada Minggu (26/5/2024) malam yang memicu kebakaran dan menghanguskan tenda-tenda di kamp pengungsi di barat Rafah, menewaskan 45 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.