TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu murka ke Jerman yang bakal menuruti Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) jika surat penangkapan untuknya keluar.
Malah Israel berusaha mencari kesalahan ke Hamas, dengan menyebut gerakan perlawanan Palestina itu sebagai Nazi baru.
Sebelumnya Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan bakal menangkap dan mendeportasi Netanyahu jika ICC mengeluarkan surat penangkapan untuknya.
Baca Juga: Ucapan Presiden Taiwan Ini Bikin China Ngamuk, Langsung Unjuk Gigi Latihan Militer
Hal itu membuat Netanyahu marah, karena sebelumnya Jerman identik sebagai sekutu Israel.
“Saya cukup tua untuk mengingat pemimpin Jerman datang beberapa hari setelah 7 Okrober, dan menyebut bahwa Hamas adalah Nazi baru,” ujar Juru Bicara Netanyahu, Avi Hyman, Kamis (23/5/2024) dikutip dari The Times of Israel.
“Mereka berusaha melakukan genosida kepada Yahudi. Banyak dunia yang harus memeriksa kompas moral dan berada di sisi sejarah yang benar,” ujarnya.
Namun, kenyataannya adalah Netanyahu, bukan Scholz yang mengatakan bahwa Hamas adalah Nazi baru, saat sang kanselir mengunjungi Israel.
Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit sendiri memberikan respons tegas saat ditanya apakah Berlin bakal mengeksekusi surat perintah ICC.
“Tentu saja. Ya, kami diharuskan oleh hukum,” ucapnya.
Duta Besar Israel untuk Jerman Ron Prosor, mengecam keras sikap Berlin pada pernyataannya di media sosial X.
“Ini sangat keterlaluan. Pernyataan publik bahwa Israel memiliki hak membela diri hilang kredibilitasnya jika tangan kami diikat setelah kami melakukannya,” tulis Prosor.
Menurut Prosor, Jaksa Agung ICC Karim Khan, menyamakan Israel dengan Hamas, sehingga menjelekkan dan melegitimasi Israel dan orang-orang Yahudi.
“Khan telah kehilangan pedoman moral, dan Jerman memiliki tanggung jawab untuk menyesuaikan kembali kompas ini,” ujarnya.
Baca Juga: Turbulensi Parah Singapore Airlines, Puluhan Penumpang Cedera Tulang Belakang
Pada awal pekan ini, Khan mengumumkan bahwa ia sedang memerintah surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Mereka diduga menjadi penyebab pemusnahan, dan kelaparan sebagai metode perang, termasuk penolakan pasokan bantuan kemanusiaan.
Selain itu, juga dengan sengaja menargetkan warga sipil dalam konflik.
Sumber : Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.