DUBAI, KOMPAS TV - Kelompok Houthi Yaman, Jumat (17/5/2024), mengeklaim berhasil menembak jatuh drone Amerika Serikat (AS), MQ-9 Reaper.
Pengumuman itu dikeluarkan hanya beberapa jam setelah rekaman yang beredar online menunjukkan puing-puing drone MQ-9 Reaper.
Militer AS belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut.
Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi drone Reaper lainnya yang berhasil ditembak jatuh oleh Houthi dalam kampanye mereka untuk mendesak Israel menghentikan serangannya ke Jalur Gaza dan membuka akses bantuan kemanusiaan untuk masuk.
Juru bicara militer Houthi, Brigjen Yahya Saree, mengatakan pihaknya menembak jatuh drone Reaper pada Kamis (16/5/2024) dengan rudal permukaan-ke-udara dan berjanji akan merilis rekaman serangan tersebut.
Dia menggambarkan drone itu sedang "melakukan tindakan permusuhan" di provinsi Marib, yang masih dikuasai oleh sekutu pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan puing-puing yang mirip dengan bagian drone Reaper, terbakar.
Militer AS tidak menanggapi permintaan komentar dari The Associated Press mengenai klaim Houthi tersebut.
Baca Juga: Militer AS Klaim Tembak Jatuh Rudal Anti-Kapal Houthi di Teluk Aden yang Menyasar Kapal Dagang AS
Meskipun Houthi sering membuat klaim serangan yang kemudian terbukti tidak benar, mereka memiliki sejarah menembak jatuh drone AS dan dipersenjatai oleh pendukung utama mereka, Iran, dengan senjata yang mampu menyerang objek di ketinggian.
Sejak Houthi merebut wilayah utara Yaman dan ibu kota Sanaa pada 2014, militer AS telah kehilangan setidaknya lima drone yang ditembak jatuh Houthi.
Reaper, yang harganya sekitar 30 juta dolar AS per unit, dapat terbang di ketinggian hingga 50.000 kaki dan memiliki daya tahan hingga 24 jam sebelum harus mendarat.
Sumber : KOMPAS TV, Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.