Detik-Detik Penembakan PM Slovakia Robert Fico, Saksi Mata: Saya Kira Ada yang Lempar Kembang Api

BRATISLAVA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico berada dalam kondisi kritis setelah ditembak.

Penembakan PM Slovakia Robert Fico terjadi pada Rabu (15/5/2024), setelah dirinya melakoni pertemuan di Handlova, Slovakia.

Fico ditembak sebanyak lima kali dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Sejumlah Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih: Kami Harus Keluarkan Mereka

Pelaku sendiri telah berhasil ditangkap, dan penembakan pemimpin pemerintahan berusia 58 tahun itu diyakini bermotif politik.

Rekaman di media sosial memperlihatkan detik-detik penembakan Robert Fico.

Dikutip dari CNN, dalam rekaman tersebut, Fico terlihat mendatangi kerumunan orang.

Saat itu, seorang pria yang berada di kerumunan langsung menodongkan pistol ke arahnya.

Lima tembakan terdengar dan Fico langsung jatuh ke tanah.

Seorang saksi mata yang ada di tempat kejadian mengatakan penyerangan tersebut seperti mimpi buruk.

“Saya mendengar tiga tembakan, terdengar jelas seperti Anda melemparkan kembang api ke tanah,” kata Lubica Valkova sang saksi mata.

Ia menambahkan, Fico langsung terjatuh di sebelah penghalang.

“Saya pikir itu adalah mimpi buruk. Mungkin saya tak akan bangkit dari kejadian ini. Ini sangat tidak mungkin terjadi di Slovakia,” tambahnya.

Valkova mengatakan ia telah menunggu lama untuk bersalaman dengan Fico, dan tengah mengambil fotonya saat sang PM tengah berjalan keluar dari gedung di Handlova.

Baca Juga: Penembakan PM Slovakia Robert Fico Bikin Gempar Eropa, Pemimpin Berduyun Kirimkan Doa

“Saat itu kami mendengar suara keras, kami pikir seseorang bercanda dan melempar kembang api di tanah. Itu reaksi pertama saya,” ujarnya mengingat insiden itu.

Penembakan Fico sendiri disinyalir bermotif politik, mengingat perpecahan telah terjadi di Slovakia setelah ia kembali menjadi perdana menteri.

Sebelum kembali menjabat pada 2023, Fico menjadi PM Slovakia pada 2006 hingga 2010, dan dari 2012 hingga 2018.