Setahun setelah penembakan Shireen, Israel baru meminta maaf dengan nada datar.
Ini menjadi pertama kalinya tentara Israel mengeluarkan pemintaan maaf atas pembunuhan Shireen.
Permintaan maaf tersebut keluar dari mulut juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari pada Kamis, 11 Mei 2023.
Pemerintah Israel sempat menuding pejuang Palestina yang menembak Shireen. Tudingan yang terbantahkan oleh laporan-laporan independen.
Berdasarkan penyelidikan, Shireen tewas setelah ditembak oleh tentara Israel di bagian belakang kepalanya pada 11 Mei 2022.
Saat kejadian, Shireen mengenakan rompi dan helm yang jelas-jelas bertuliskan "PERS" dan berdiri di antara sejumlah wartawan lainnya.
Baca Juga: Militer Israel akui Shireen Abu Akleh Kemungkinan Dibunuh Tentara, tapi Tidak akan Dihukum
“Saya pikir ini kesempatan bagi saya untuk mengatakan kami meminta maaf atas kematian Shireen Abu Akleh,” ujar Hagari kepada CNN.
“Ia adalah jurnalis, seorang jurnalis terkenal. Di Israel, kami menghargai demokrasi dan di dalam demokrasi, kami melihat nilai besar jurnalisme dan kebebasan pers."
"Kami ingin jurnalis merasa aman di Israel, khususnya di waktu perang, meski mereka mengkritik kami,” tambahnya.
Permintaan maaf tersebut muncul setelah Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mempublikasikan laporan mengenai jurnalis-jurnalis yang dibunuh militer Israel.
Laporan itu menyatakan tak ada pertanggungjawaban dari militer Israel atas pembunuhan terhadap sedikitnya 20 wartawan dalam dua dekade terakhir.
Kelompok advokasi tersebut mengatakan telah mendokumentasi setidaknya 20 jurnalis dibunuh militer Israel sejak 2001.
Mereka menambahkan, 18 di antara yang terbunuh merupakan warga Palestina.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.