WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menyimpulkan hanya lima unit militer Israel yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius terhadap warga Palestina di Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel sejak 1967, sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, kepada wartawan, Senin (29/4/2024), Israel telah mengambil langkah-langkah perbaikan terhadap empat unit militer. Sehingga, peluang AS menjatuhkan sanksi terhadap Israel pun dinilai kecil.
Dia menambahkan, konsultasi sedang berlangsung dengan Israel mengenai unit militer kelima.
Patel menolak mengidentifikasi unit-unit tersebut, memberikan rincian tentang pelanggaran HAM yang dilakukan, atau mengatakan tindakan apa yang diambil Israel terhadap mereka.
Seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan unit kelima itu bagian dari tentara.
Laporan pers mengidentifikasi batalion yang disebut Netzah Yehuda, yang terdiri terutama dari warga Yahudi ultra-Ortodoks, dituduh melakukan penyalahgunaan wewenang.
Ada sekitar 1.000 orang dan sejak tahun 2022 telah ditempatkan di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967.
Baca Juga: Laporan PBB: 282 Juta Orang Alami Kelaparan Akut Tahun 2023, Kelaparan Terburuk Terjadi di Gaza
"Setelah proses yang hati-hati, kami menemukan lima unit Israel bertanggung jawab atas insiden-insiden individual pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia," kata Patel.
Semua insiden itu terjadi sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober dan bukan di Gaza, tambahnya.
"Empat dari unit-unit ini telah berhasil memperbaiki pelanggaran-pelanggaran tersebut, yang merupakan apa yang kami harapkan dari mitra-mitra kami, dan konsisten dengan apa yang kami harapkan dari semua negara yang memiliki hubungan aman dengan kami," kata Patel.
Israel telah memberikan "informasi tambahan" tentang unit kelima itu, tambahnya.
Hukum AS melarang pemerintah memberikan dana atau senjata kepada militer asing di mana ada tuduhan kredibel telah terjadi pelanggaran HAM.
AS memberikan bantuan militer kepada sekutu-sekutunya di seluruh dunia, termasuk Israel.
Sumber : Anadolu/Arab News/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.