KIEV, KOMPAS.TV - Panglima militer Ukraina mengakui pihaknya semakin kewalahan dari garis depan semakin memburuk karena sejumlah serangan Rusia.
Panglima militer Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan pasukan Ukraina harus mundur dari posisinya di wilayah timur Donetsk.
Rusia memang mencoba mengambil keuntungan dari keunggulan dalam sumber daya manusia dan artileri sebelum pasukan Ukraina mendapat pasokan senjata baru dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Rp23 Miliar Dikeluarkan untuk Jam Saku Emas Titanic, Harga Termahal dari Peninggalan Kapal Itu
Pada pekan lalu, AS telah menyetujui bantuan militer senilai USD61 miliar atau setara Rp827 triliun pada pekan lalu.
Namun kiriman senjata baru AS itu masih belum mencapai garis depan, di mana prajurit Ukraina telah kesulitan selama beberapa bulan terakhir karena kekurangan amunisi, tentara dan pertahanan udara.
“Situasi di gari depan semakin buruk,” kata Syrskyi pada postingannya di Telegram, Minggu (28/4/2024), dikutip dari BBC.
Ia mengonfirmasikan pasukan Ukraina telah mundur dari sejumlah posisi mereka di Donetsk yang membentuk bagian dari garis peratahanan, yang dibangun usai Rusia merebut Avdiivka pada Februari lalu.
Kebanyakan pertempuran terjadi di sekitar Chasiv Yar, benteng pertahanan Ukraina, yang coba Rusia raih setelah merebut Avdiivka.
Garis pertahanan baru telah diambil lebih jauh ke barat di beberapa daerah, dan Syrskyi mengakui hilangnya wilayah tersebut karena serangan Rusia.
“Moskow telah mencapai keberhasilan taktis di beberapa sektor,” ucapnya.
Sang jenderal menambahkan, brigade Ukraina yang tersisa telah dirotasi di beberapa area untuk mengganti unit yang mengalami kekalahan.
Baca Juga: Parlemen Irak Loloskan UU Baru: Hubungan Sesama Jenis Bisa Dipenjara 15 Tahun
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya pada Minggu melaporkan, pasukannya telah menduduki Desa Novobakhmutivka, sekitar 10km, sebelah utara Avdiivka.
Sebelumnya di awal bulan ini, Syrskyi sudah memperingatkan situasi pertempuran di timur Ukraina, secara signifikan semakin memburuk.
Komandan Garda Nasional Ukraina Oleksandr Pivenenko, pada pekan ini mengatakan ia meyakini pasukan Rusia akan berusaha mencapai Kharkiv, yang dekat dengan perbatasan Ukraina.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.