TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran akhirnya meluncurkan serangan ke Israel pada Minggu (14/4/2024) dini hari WIB setelah mengancam akan membalas serangan Tel Aviv terhadap konsulat Iran di Suriah hampir dua minggu lalu.
Ratusan rudal dan drone dilepaskan baik dari wilayah Iran, maupun proksinya ke arah Israel.
Baca Juga: Pasukan Iran Tangkap dan Sita Kapal Kontainer Israel di Selat Hormuz, Konflik Terbuka di Depan Mata
Serangan Israel menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal.
Iran pun melegitimasi serangannya ke Israel dengan Pasal 51 Piagam PBB.
“Dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, tindakan militer Iran adalah respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus,” tutur perwakilan tetap Iran di PBB melalui media sosial X.
Menurutnya, persoalan mengenai serangan ke konsulat Iran itu bisa dianggap selesai dengan serangan ke Israel.
“Namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, reaksi Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim jahat Israel,” tambahnya.
Mereka pun memberikan peringatan kepada Amerika Serikat (AS), yang terus memberikan dukungan kepada Israel, setelah peringatan yang dikeluarkan Iran.
“AS harus menjauh,” lanjut pernyataan perwakilan Iran di PBB tersebut.
Baca Juga: Israel Tolak Bantuan Ini Masuk Gaza, Termasuk Anestesi, Kit Bidan, Kruk, Genset dan Croissant Coklat
AS sebelumnya telah melakukan segala cara untuk mencegah Iran menyerang Israel.
Negara adidaya itu berusaha meminta bantuan kepada China, dan negara-negara Arab untuk meyakinkan Iran tak melakukan serangan ke Israel.
Presiden AS Joe Biden sempat mengatakan jika Iran sampai menyerang Israel, pihaknya akan membantu negara Zionis itu untuk membela diri.
Dilansir Al Jazeera, Korps Garda Revolusi Islam Iran, Sabtu (13/4/2024), mengatakan mereka meluncurkan drone dan rudal ke Israel di bawah operasi "Janji Sejati".
Serangan itu dilancarkan hampir dua minggu setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Israel tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi Tel Aviv diyakini sebagai pelakunya.
"Kami telah meluncurkan sebuah operasi dengan drone dan rudal sebagai respons atas kejahatan entitas Zionis (Israel) yang menargetkan konsulat Iran di Suriah," kata Korps Garda Revolusi Islam Iran dalam suatu pernyataan.
"Operasi itu dilakukan dengan lusinan rudal dan drone untuk menyerang target-target spesifik di wilayah-wilayah yang diduduki."
Sumber : BBC, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.