DAMASCUS, KOMPAS — Serangan udara Israel yang menghancurkan konsulat Iran di Suriah pada Senin (1/4/2024), menewaskan dua jenderal Iran dan lima perwira. Serangan tersebut menandakan meningkatnya serangan Israel yang ditargetkan terhadap pejabat militer Iran, yang mendukung kelompok militan yang memerangi Israel di Gaza.
Sejak perang di Gaza dimulai hampir enam bulan lalu, bentrokan meningkat antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon. Hamas, yang menguasai Gaza dan menyerang Israel pada 7 Oktober, juga didukung oleh Iran.
Israel, yang jarang mengakui serangan terhadap sasaran Iran, mengatakan pihaknya tidak berkomentar mengenai serangan terbaru di Suriah. Meskipun demikian, juru bicara militer menyalahkan Iran atas serangan pesawat tak berawak pada Senin pagi terhadap pangkalan angkatan laut di Israel selatan.
Israel semakin tidak sabar dengan baku tembak harian dengan Hizbullah, yang meningkat dalam beberapa hari terakhir. Mereka memperingatkan akan kemungkinan perang besar-besaran. Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman juga telah meluncurkan rudal jarak jauh ke arah Israel, termasuk pada hari Senin.
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Homs Suriah Bunuh Warga Sipil, Termasuk Anak-Anak
Serangan udara di Suriah menewaskan Jenderal Mohammad Reza Zahedi, yang memimpin pasukan elite Quds di Lebanon dan Suriah hingga tahun 2016, menurut Garda Revolusi Iran. Serangan ini juga menewaskan wakil Zahedi, Jenderal Mohammad Hadi Hajriahimi, dan lima petugas lainnya.
“Seorang anggota Hizbullah, Hussein Youssef, juga tewas dalam serangan itu,” kata juru bicara kelompok militan tersebut seperti dikutip dari The Associated Press. Juru bicara tersebut berbicara dengan syarat anonimitas sesuai dengan aturan kelompok.
Namun demikian, Hizbullah belum mengumumkan kematian tersebut secara terbuka.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berbasis di Inggris, mengatakan dua warga Suriah tewas dalam serangan itu.
Dua petugas polisi yang menjaga konsulat termasuk di antara mereka yang terluka, dan petugas pertolongan pertama masih mencari mayat di bawah reruntuhan.
Meskipun gedung konsulat Iran diratakan dalam serangan itu, menurut kantor berita Suriah, gedung kedutaan utamanya tetap utuh. Meski begitu, kediaman duta besar Iran berada di dalam gedung konsulat.
Duta Besar Iran, Hossein Akbari, bersumpah akan membalas serangan tersebut “dengan kekuatan dan kekerasan yang sama.”
Baca Juga: Yordania Tegaskan Tidak Akan Menjadi Tempat Permukiman Tetap Pengungsi Suriah
Hamas dan Jihad Islam – kelompok militan Palestina lainnya yang didukung oleh Iran – menuduh Israel berusaha memperluas konflik di Gaza.
Para ahli mengatakan tidak ada keraguan bahwa Iran akan membalas. "Serangan di Suriah merupakan eskalasi besar,” kata Charles Lister, pakar Suriah di Middle East Institute di Washington, melalui platform media sosial X.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyerukan negara-negara lain untuk mengutuk serangan tersebut.
Israel telah melakukan sejumlah sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah selama bertahun-tahun, banyak di antaranya diyakini ditujukan untuk mengganggu transfer senjata dan kerja sama lainnya dengan Hizbullah yang telah mengirimkan ribuan pejuang untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.