GAZA, KOMPAS.TV - Pasukan Israel mundur dari kompleks Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, Senin (1/4/2024). Pasukan Israel dilaporkan meninggalkan ratusan jenazah di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza tersebut.
Perwakilan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), Raed Al-Nims menyebut pasukan Israel mengeksekusi banyak warga sipil yang berlindung di rumah sakit itu. Banyak bangsal di rumah sakit itu pun dibakar tentara.
Baca Juga: Pemerintah Gaza: Tentara Israel Bantai 200 Pengungsi di Rumah Sakit Al-Shifa
Pasukan Israel juga dilaporkan menghancurkan kuburan sementara yang dibuat di kompleks Al-Shifa. Para tentara kemudian mengeluarkan jenazah dan membuangnya di berbagai titk rumah sakit.
"Situasinya mengerikan, tenaga medis sebagian terbunuh, yang lain disiksa, yang lain ditahan. Dan selain itu, mereka telah dikepung selama dua pekan tanpa pasokan obat-obatan atau bahkan makanan dan air," kata Al-Nims dikutip Al Jazeera, Senin (1/4).
Al-Nims menambahkan, pasukan Israel melarang petugas damkar memadamkan kebakaran di area rumah sakit. Akibatnya, banyak bangunan rusak parah di Rumah Sakit Al-Shifa.
"Menurut keterangan para saksi dan laporan resmi, banyak warga sipil yang dieksekusi. Mereka dibunuh pasukan pendudukan Israel, termasuk tenaga medis, dokter, dan suster. Mereka dieksekusi oleh tentara Israel secara sengaja," kata Al-Nims.
"Kami belum mengantongi angkanya, tetapi jelas telah dikonfirmasi bahwa banyak di antaranya dibunuh langsung pasukan pendudukan Israel atau dibiarkan kelaparan hingga mati."
Sejak 7 Oktober 2023 lalu, menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 32.845 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Lebih dari 75.392 orang juga terluka dan lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Hantam Kamp Tenda Pengungsi di Rumah Sakit Gaza, 2 Warga Palestina Tewas
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.