Hal ini memicu kekhawatiran akan gangguan ekonomi dan perdagangan yang disebabkan oleh tragedi tersebut.
Jembatan itu sejak lama menjadi penghubung penting dari kendaraan seperti motor dan truk antara Washington DC, Baltimore, Philadelphia, dan New York.
Pelabuhan Baltimore memberikan sekitar 8.000 pekerjaan untuk penduduk di area itu.
Menurut Ketua Dewan Keamanan Nasional Transportasi (NTSB) Jennifer Homandey menegaskan jembatan Francis Scott Key telah mengalami retak yang kritis.
Tetapi sebelum tabrakan tersebut berada dalam kondisi memuaskan.
Inspeksi terakhir pada jembatan tersebut dilakukan pada Mei 2023.
Baca Juga: Zelenskyy Depak Petinggi Dewan Keamanan Ukraina, Ada Apa?
Menurut Homendey, jembatan tersebut tekah menerima lebih dari 30.700 kendaraan yang melintasinya setiap hari.
“Jembatannya retak parah, artinya jika ada satu bagian rusak, kemungkinan besar sebagian atau seluruh jembatan akan runtuh,” ujar Homendy.
“Metode yang lebih disukai untuk membangun jembatan saat ini adalah adanya redundansi yang dibangun di dalamnya, baik itu mentransmisikan beban ke bagian lain, atau semacam redundansi struktural. Jembatan ini tak memiliki redundansi,” tambahnya.
Sumber : Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.