Perusahaan keamanan swasta, Ambrey, mengatakan serangan itu terjadi di pelabuhan Feodosia di Krimea, yang diklaim Rusia pada tahun 2014.
Ambrey mengatakan telah melihat rekaman yang diambil oleh anggota kru kapal dagang di pelabuhan, yang menunjukkan Sergey Kotov menembakkan senjata ke arah drone.
Baca Juga: Ukraina Klaim Sukses Tenggelamkan Kapal Serang Rusia, Disebut Pukulan untuk Armada Laut Hitam
Kapal itu terkena tembakan setidaknya dua kali, dengan serangan kedua mengakibatkan ledakan besar, kata Ambrey.
Bulan lalu, Ukraina mengeklaim berhasil menenggelamkan kapal perang Rusia dua kali menggunakan drone.
Pada 1 Februari, korvet bersenjata rudal Rusia, Ivanovets, diklaim tenggelam. Pada 14 Februari, kapal angkut, Caesar Kunikov, disebut hancur. Pejabat Rusia tidak mengonfirmasi klaim-klaim tersebut.
Hampir dua tahun lalu, kapal perang utama armada Laut Hitam Rusia, kapal penuntun peluru kendali, Moskva, tenggelam setelah rusak berat akibat serangan misil.
Pada Selasa, militer Rusia mengerahkan jet tempur Su-27 untuk membayangi pesawat pengawas militer Prancis, E-3F, yang ditemani dua jet tempur Rafale, di ruang udara internasional di atas Laut Hitam.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Su-27 diaktifkan untuk "mencegah pelanggaran perbatasan negara Federasi Rusia."
Mereka juga mengatakan pesawat Prancis itu meninggalkan perbatasan Rusia setelah jet Rusia mendekat.
Moskow telah beberapa kali menuduh sekutu NATO mengumpulkan informasi intelijen untuk membantu serangan Ukraina terhadap pasukan Rusia.
Pada November, militer Rusia mengancam akan menembak jatuh pesawat pengawas Prancis yang berpatroli di ruang udara internasional.
Pejabat Prancis mengatakan militer Rusia mengeluarkan peringatan tersebut lewat radio kepada salah satu pesawat pengawas Prancis saat terbang di perairan internasional di Laut Hitam.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.