NEW YORK, KOMPAS.TV – Langkah veto Amerika Serikat (AS) atas resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza menuai kritik keras dari China.
Beijing menyebut langkah Washington itu akan mengirim ‘pesan yang salah’ dan secara efektif memberikan ‘lampu hijau’ bagi pembantaian yang kini tengah berlangsung di Gaza.
Merespons veto AS itu, Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun menyebut, klaim Washington bahwa resolusi Aljazair itu akan mengganggu negosiasi diplomatik yang tengah berjalan, sama sekali tak dapat dipertahankan.
“Menilik situasi di lapangan, penghindaran pasif yang terus berlanjut atas gencatan senjata segera tak ada bedanya dengan memberikan lampu hijau atas berlanjutnya pembantaian,” ujar Zhang Jun, seperti dilansir BBC, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Besok Voting Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, AS Bersumpah Akan Memveto
“Meluasnya konflik ini mengganggu stabilitas seluruh Kawasan Timur Tengah dan menyebabkan meningkatnya risiko perang yang lebih luas,” katanya.
“Hanya dengan memadamkan api perang di Gaza, kita dapat mencegah api neraka melanda seluruh wilayah," imbuhnya.
Melansir Associated Press, ini merupakan veto AS kali ketiga atas resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata di Gaza.
Veto AS dilakukan sehari setelah Washington menyebarkan resolusi tandingan yang menuntut gencatan senjata sementara terkait dengan pelepasan seluruh sandera.
Resolusi tandingan AS itu juga antara lain memperingatkan Israel untuk tidak menginvasi Kota Rafah.
Sumber : Associated Press/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.