GAZA, KOMPAS.TV - Tentara Israel akhirnya menyerbu Rumah Sakit Nasser dan menembaki staf dan pasien yang berlarian menyelamatkan diri.
Serangan tersebut dilakukan militer Zionis, Kamis (15/2/2024), dan mengklaim bahwa serangan itu karena adanya anggota Hamas yang menahan sandera Israel di rumah sakit itu.
Mereka juga mengklaim telah menangkap puluhan anggota Hamas, meski memaksa staf rumah sakit dan pasien berlari melindungi dirinya.
Baca Juga: Prabowo Unggul, Gedung Putih Ungkap Akan Hormati Hasil Pemilu Indonesia 2024
Dikutip dari BBC, pihak Israel mengatakan melancarkan serangan yang terukur dan terbatas ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
Mereka menambahkan melakukan penyerangan tersebut setelah mendapat laporan intelijen adanya Hamas yang menahan sandera Israel di dalamnya.
Hamas sendiri membantah hal itu dan menyebutnya kebohongan.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan di antara yang ditangkap adalah partisipan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
Ia juga mengatakan pengemudi ambulans adalah anggota Hamas yang membawa sandera ke dalam Gaza.
Hagari mengatakan sebelum serangan dilakukan berdasarkan interogasi dari anggota Hamas yang ditangkap atau menyerah, dan juga testimoni dari sandera yang dibebaskan, telah diketahui sandera Israel yang diculik sebelumnya ditempatkan di area rumah sakit.
Meski begitu, ia mengatakan pasukan khusus Israel yang menyerbu rumah sakit masih belum menemukan bukti dari sandera Israel, dan pencarian terus dilakukan.
Pernyataannya muncul, setelah sebelumnya sebuah foto memperlihat staf medis membawa pasien dengan tandu melalui koridor yang dipenuhi asap dan debu.
Salah serorang pasien, yang masih ada di tempat tidur, terlihat dipindahkan lewat koridor, di mana langit-langitnya terlihat telah rusak.
Seorang perawat di dalam rumah sakit mengatakan sejumlah besar anjing telah dilepaskan ke dalam rumah sakit saat operasi.
Direktur RS Nasser Nehd Abu-teima mengatakan adanya penembakan yang merusak serta sejumlah ledakan selama beberapa jam di dalam kompleks rumah sakit.
Baca Juga: Prabowo Diunggulkan Jadi Presiden Indonesia, Pengamat: Kebijakan Luar Negerinya Sulit Diprediksi
Ia mengatakan pasien yang tinggal di fasilitas rumah sakit ditumpuk di bangsal dengan luka kritis dan meminta PBB serta Palang Merah untuk menyelamatkan mereka dan staf.
RS Nasser adalah salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza.
Tempat itu pun telah menjadi lokasi sengit pertempuran IDF dan Hamas selama berhari-hari.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.