Kompas TV internasional kompas dunia

Pemilu Pakistan Dimulai Hari Ini, Pejabat PBB Beri Peringatan

Kompas.tv - 8 Februari 2024, 11:55 WIB
pemilu-pakistan-dimulai-hari-ini-pejabat-pbb-beri-peringatan
Spanduk kandidat pemilu dari partai politik dipajang di pasar di pusat kota Rawalpindi, Pakistan, Selasa, 6 Februari 2024. Lebih dari 120 juta pemilih di Pakistan akan memilih parlemen baru pada hari Kamis. Pemilu ini merupakan pemilu ke-12 dalam 76 tahun sejarah negara tersebut (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Jutaan orang di Pakistan melakoni pemilu pada Kamis (8/2/2024) hari ini untuk menentukan pemegang kekuasaan negara tersebut.

Namun, Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan peringatan agar pemilu dipastikan berjalan bebas dan adil.

Sebagaimana diketahui, pemilu Pakistan dihantam berbagai kontroversi sebelum dilaksanakannya.

Baca Juga: Putin Manfaatkan Kedekatan dengan Hamas demi Bebaskan Sandera Israel: Ada Hasil yang Spesifik

Sepekan sebelum pemilu dilakukan, Pakistan dihebobahkan dengan penangkapan eks Perdana Menteri Imran Khan.

Imran Khan ditangkap dan dipenjara dengan sejumlah tuduhan, termasuk korupsi dan pernikahan ilegal.

Ternyata, terjadi ledakan di Balochistan, Rabu (7/2/2024) di Balochistan, yang membunuh 30 orang, dan ISIS Paksitan mengaku yang bertanggung jawab.

Insiden tersebut membuat internet dimatikan di sejumlah provinsi, yang menimbulkan kekhawatiran adanya pemadaman listrik secara nasional.

Pakistan juga melakukan penutupan perbatasan dengan Iran dan Afghanistan sebagai langkah keamanan.

Kondisi ini membuat Komisioner Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) Volker Turk menyerukan agar otoritas memastikan kebebasan penuh dan pemilihan yang adil.

“Pemilu adalah masa yang penting untuk memastikan komitmen negara kepada Hak Asasi Manusia dan demokrasi, serta memastian hak dan partisipasi semua orang, termasuk perempuan dan minoritas,” kata Juru Bicara ONHCR Liz Throssell dilansir dari CNN.

Baca Juga: Pemilu Parlemen Pakistan: Antara Mood Rakyat dan Harapan Perubahan, Dibayangi Dinasti Politik

Dipenjaranya Imran Khan, membuat politikus senior Nawaz Sharif, seorang keturunan dinasti politik elit Sharif menjadi yang dijagokan sebagai PM Pakistan selanjutnya.

Sharif sebelumnya tiga kali menjadi PM Pakistan, yaitu pada 1990-1993, 1997-1999, dan 2013-2017.

Jika menjadi pemenang pemilu, maka Sharif akan menjadi PM Pakistan untuk yang keempat kalinya.




Sumber : CNN




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x