Kompas TV internasional kompas dunia

Kiprah UNRWA, Pemberi Bantuan Utama di Gaza yang Dituduh Israel Kongkalikong dengan Hamas

Kompas.tv - 30 Januari 2024, 06:05 WIB
kiprah-unrwa-pemberi-bantuan-utama-di-gaza-yang-dituduh-israel-kongkalikong-dengan-hamas
Sejumlah orang tampak beraktivitas di Kantor UNWRA. Badan PBB untuk pengungsi Palestina ini mengumumkan pemecatan beberapa staf dan janjikan penyelidikan menyeluruh terhadap klaim Israel. (Sumber: Arab News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

UNRWA membantah mereka dengan sengaja membantu Hamas atau kelompok militan lainnya dan mengatakan mereka memiliki mekanisme pengamanan internal, mengatakan secara teliti menyelidiki setiap tuduhan pelanggaran, meminta pertanggungjawaban staf, dan memberikan daftar seluruh stafnya kepada Israel dan negara-negara tuan rumah.

Dokumen Israel memaparkan tuduhan terhadap dua belas staf PBB yang katanya berpartisipasi dalam serangan Hamas. Dokumen tersebut mengatakan tujuh di antaranya menyerbu ke Israel, termasuk dua yang berpartisipasi dalam penculikan.

Dokumen tersebut mengatakan bahwa menurut intelijen, sekitar 190 staf UNRWA adalah anggota kelompok militan, tanpa memberikan bukti.

Dalam serangan yang mengejutkan, pejuang Hamas dari Gaza menyerbu pertahanan perbatasan Israel yang luas. Militan lain bergabung dalam penyerangan berikutnya atas komunitas-komunitas terdekat, yang diklaim Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Sekitar 250 orang lainnya, termasuk anak-anak, ditangkap dan dibawa ke Gaza.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan sembilan dari staf UNRWA yang dituduh langsung dipecat. Dia mengatakan semua akan dipertanggungjawabkan, termasuk melalui penuntutan pidana. Dokumen Israel mengatakan dua dari staf yang dituduh tewas, dan PBB sebelumnya mengatakan satu masih perlu diidentifikasi.

Bukti yang mendukung tuduhan tersebut belum dipublikasikan dan AP tidak dapat segera memverifikasi identitas orang-orang yang disebut dalam dokumen tersebut.

UNRWA mengutuk serangan 7 Oktober 2023 dan meminta semua sandera dibebaskan. Sebelum tuduhan terbaru, komisioner jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengumumkan tinjauan eksternal untuk menentukan tuduhan-tuduhan sebelumnya oleh Israel dan pendukungnya yang "benar atau tidak benar," dan mana yang "bermotivasi politik."

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan lembaga itu harus ditutup. Tetapi pemerintahnya terus membiarkan UNRWA beroperasi di Tepi Barat dan Gaza, di mana lembaga itu menyediakan layanan dasar yang mungkin seharusnya menjadi tanggung jawab Israel, yang menduduki Tepi Barat dan memberlakukan blokade bersama Mesir di Gaza.

Tidak ada entitas lain yang dapat dengan cepat menggantikan jika UNRWA berhenti beroperasi.

Baca Juga: UNRWA Pecat Staf dan Selidiki Keterlibatan atas Serangan ke Israel, AS Langsung Bekukan Pendanaan


Konsekuensi Pemotongan Dana UNRWA Bagi Gaza

Amerika Serikat, yang menjadi negara pertama yang menghentikan pendanaan, adalah donor terbesar bagi UNRWA, memberikan UNRWA $340 juta tahun 2022.

Beberapa negara lain, termasuk Inggris, Kanada, Australia, Jerman, Jepang, dan Italia, juga menghentikan bantuan. Secara total, para donor menyumbangkan lebih dari 60% pendanaan UNRWA tahun 2022.

Belum jelas kapan atau bagaimana penghentian bantuan akan mempengaruhi operasional sehari-hari lembaga itu. Norwegia dan Irlandia mengatakan mereka akan terus memberikan dana kepada UNRWA.

Perang menjerumuskan Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang parah. Satu dari empat warga Palestina di wilayah tersebut menghadapi kelaparan, menurut pejabat PBB, yang mengatakan operasi bantuan terhambat oleh pertempuran dan pembatasan Israel.

“Operasi kemanusiaan kami, yang menjadi tali hidup bagi 2 juta orang di Gaza, runtuh,” tulis Lazzarini di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dia menyatakan keterkejutan bahwa negara-negara akan menghentikan bantuan hanya berdasarkan perilaku beberapa individu dan ketika perang terus berlanjut, kebutuhan semakin mendalam, dan kelaparan mengancam.

Seperti diketahui, Israel sudah membunuh lebih dari 26.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 64.400 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang dalam jumlah korban.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x