JENIN, KOMPAS.TV - Israel dituduh bunuh warga sipil Palestina, meski mereka mengeklaim telah menyerang teroris di Tepi Barat.
Namun, saksi menegaskan bahwa warga sipil Palestina yang diserang Israel tak memiliki hubungan dan bukan ancaman bagi Israel.
Bahkan saksi mengatakan korban ada yang hanya mengandalkan sendal dan masih memakai piyama.
Tujuh orang, empat di antaranya bersaudara terbunuh dalam serangan udara Israel pada 7 Januari lalu, ketika mereka tengah duduk di sekitar api unggun di jalanan di Desa Al-Shuhada, sekitar 10km dari Jenin.
Baca Juga: Pasukan Israel Hancurkan Pemakaman dan Keluarkan Jenazah Membusuk di Khan Younis
Dikutip dari BBC, Rabu (17/1/2023), pihak keluarga korban, saksi dan paramedis berbicara mengenai insiden tersebut.
Mereka semua memberikan bukti kuat bahwa para pria yang terbunuh bukan bagian dari kelompok militan bersenjata.
Selain itu, tak ada keributan dengan pasukan Israel di lokasi kejadian pada saat itu.
Paramedis yang tiba saat itu, Khalid al-Ahmad yakin bahwa para pria tersebut tak melakukan hal yang salah. “Salah satu dari mereka bahkan memakai sandal dan piyama,” katanya.
“Coba Anda pikir, seseorang yang ingin melawan (penjajahan Israel) setidaknya menggunakan sepatu yang pantas,” katanya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sendiri menegaskan serangan yang dilakukan dini hari di kamp pengungsi Jenin itu berhubungan dengan terbunuhnya tentara perempuan.
IDF sendiri mengarahkan ke pernyataan yang dirilis setelah kejadian.
Pada pernyataannya mereka mengatakan bahwa saat operasi itu dilakukan, sebuah pesawat menyerang pasukan teroris yang melemparkan bahan peledak ke pasukan yang beroperasi di daerah tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.