PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan ancaman mengerikan kepada musuh-musuhnya.
Ia menegaskan Korea Utara memiliki kebijakan menembakkan senjata nuklir ke lawannya jika diprovokasi.
Hal tersebut diungkapkan media Korea Utara, KCNA seperti dikutip dari Associated Press pada Kamis (21/12/2023).
Baca Juga: Netanyahu Ditolak Tentara Israel yang Terluka, Diyakini Gegara Banyak yang Tewas karena Serang Gaza
Pada kesempatan tersebut, Kim Jong-un juga memuji pasukannya yang terlibat dalam uji coba rudal balistik interkontinental (ICBM).
Sejak mengadopsi doktrin nuklir yang meningkat tahun lalu, Kim Jong-un telah berulang kali mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Namun, banyak pakar asing mengatakan Korea Utara belum memiliki rudal nuklir yang berfungsi dan kemungkinan besar tidak akan menggunakan nuklirnya terlebih dahulu.
Mereka menilai Korea Utara masih kalah dalam persenjataan dibandingkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Pada Senin (18/12/2023), Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik interkontinental yang pertama dalam lima bulan.
Ia mengatakan bahwa latihan tersebut adalah peringatan atas konfrontasi AS dan Korea Selatan.
Korea Utara menegaskan pertemuan AS-Korea Selatan ternatu merupakan rencana untuk rencana pencegahan nuklir mereka.
KCNA melaporkan Kim Jong-un telah menemui tentara Biro Rudal Umum Korea Utara, Rabu (20/12/2023).
Ia memberikan selamat kepada mereka karena telah meluncurkan rudal Hwasong-8, ICBM terbaru dan terkuat Korea Utara.
Pada pertemuan itu, Kim mengatakan demonstrasi peluncuran tersebut merupakan evolusi dari doktrin nuklir, sekaligus strategi untuk tak ragu-ragu melakukan serangan nuklir ketika musuh memprovokasi.
Menurut KCNA, Kim Jong-un mengatakan perdamaian dijamin oleh postur perang yang bersedia melancarkan serangan pendahuluan terhadap musuh Korea Utara di mana pun untuk membuat mereka takut.
Baca Juga: Pemimpin Houthi Peringatkan AS, Bakal Serang Kapalnya di Timur Tengah jika Pilih Berperang
Sejak tahun lalu, Korea Utara mengadopsi undang-undang (UU) yang menetapkan jangkauan situasi sehingga senjata nuklir bisa digunakan.
Sejak awal 2022, Korea Utara telah melakukan uji coba sekitar 100 rudal balistik, dan banyak dari mereka mampu dipersenjatai nuklir yang menargetkan AS dan Korea Utara.
Rudal Hwasong-18 yang diluncurkan Senin merupakan uji coba senjata tersebut yang ketiga di tahun ini,
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.