WASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Sekelompok aktivis menggelar mogok makan di luar Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat (AS), untuk menuntut Presiden AS Joe Biden mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza pada Senin (27/11/2023) waktu setempat.
Bintang serial Sex and the City, Cynthia Nixon, bergabung dengan para aktivis tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza.
Nixon menyatakan protes ini sebagai respons terhadap tingginya jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel, yang menurutnya melampaui jumlah warga sipil yang tewas selama perang AS di Afghanistan.
Ia menilai Gaza berada di ambang kelaparan.
"Kami mogok makan hanya untuk mencerminkan kepada Biden jenis deprivasi yang terjadi di Gaza dan bagaimana dia punya kuasa mewujudkan gencatan senjata ini," ujar Nixon kepada wartawan.
Protes ini dilakukan saat gencatan senjata sementara sedang berlangsung di Gaza, yang memungkinkan pelepasan beberapa tahanan yang ditahan oleh Hamas dan Israel, serta peningkatan aliran bantuan ke wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007 itu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel ke Gaza mencapai lebih dari 15.000 orang.
Serangan tersebut dilancarkan setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu. Israel mengeklaim serangan Hamas menewaskan 1.200 orang.
Nixon mengumumkan, ia akan melakukan mogok makan sebagai bagian dari seruan agar gencatan senjata permanen di Gaza diwujudkan.
Baca Juga: Menhan Israel Yoav Gallant: Kami Akan Gempur Seluruh Gaza usai Gencatan Senjata
Dilansir Newsweek, aksi di luar Gedung Putih itu diikuti oleh "para pemimpin muslim, Yahudi, dan aktivis terkemuka, serta legislator negara dari New York dan Delaware."
Dalam konferensi pers di luar Gedung Putih, Nixon mengumumkan partisipasinya dalam aksi mogok makan selama lima hari sebagai bagian dari seruan untuk mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza, wilayah berpenduduk sekitar 2,3 juta orang yang sudah berada di bawah blokade Israel selama 16 tahun lebih.
Siaran pers yang diterima Newsweek terkait aksi tersebut mengatakan "Israel akan meningkatkan serangan dengan tujuan genosida di Gaza begitu jeda ini berakhir."
Siaran pers itu merujuk pada laporan CNN pekan lalu mengutip komentar Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
PBB mendefinisikan genosida sebagai "kejahatan yang dilakukan dengan niat untuk menghancurkan kelompok bangsa, etnis, rasial, atau agama, secara keseluruhan atau sebagian."
Pendukung Israel membantah tudingan negara tersebut melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Nixon dikenal karena aktingnya sebagai Miranda Hobbes selama enam musim dalam Sex and the City. Dia juga tampil dalam dua film fitur teatrikal, dan sekuel serial asli Max, And Just Like That, selama dua hingga tiga musim.
Baca Juga: Tolak Solusi Dua Negara, Netanyahu: Saya yang Akan Cegah Berdirinya Negara Palestina Merdeka
Meskipun Nixon bukan orang Yahudi, kedua anak yang dimilikinya dengan mantan pasangannya, Danny Mozes, adalah Yahudi, sebuah fakta yang dia soroti saat berbicara tentang keputusannya untuk melakukan mogok makan.
"Sebagai ibu dari anak-anak Yahudi yang kakek-neneknya adalah korban Holocaust, saya diminta oleh putra saya untuk menggunakan platform saya sebesar mungkin untuk menyuarakan bahwa jargon Holocaust 'tidak akan pernah terjadi lagi' berarti tidak akan pernah terjadi lagi untuk semua manusia," kata Nixon.
"Sebagai warga Amerika, saya di sini untuk menuntut agar Presiden kita, Joe Biden, menghentikan pendanaan pembunuhan massal dan kelaparan ribuan warga Palestina yang tak bersalah, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan."
"Presiden Biden harus menggunakan momentum ini untuk menegosiasikan gencatan senjata permanen yang akan membawa pulang semua sandera dan tahanan politik serta memulai pondasi bagi perdamaian yang abadi," ujarnya.
Nixon sebelumnya termasuk di antara lebih dari 250 selebriti yang menandatangani surat yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Siaran pers tersebut juga menyatakan inisiatif aksi mogok makan ini telah didukung oleh berbagai organisasi, termasuk U.S. Campaign for Palestinian Rights (USCPR), Adalah Justice Project (AJP), Jewish Voice for Peace (JVP), IfNotNow Movement, Dream Defenders, Democratic Socialists of America (DSA), Institute for Middle East Understanding (IMEU), dan American-Arab Anti-Discrimination Committee (ADC).
Sumber : Newsweek/Time Magazine
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.