Kompas TV internasional kompas dunia

Israel dan Hamas Makin Dekat ke Kesepakatan Gencatan Senjata (Truce) dan Pertukaran Tawanan

Kompas.tv - 21 November 2023, 12:30 WIB
israel-dan-hamas-makin-dekat-ke-kesepakatan-gencatan-senjata-truce-dan-pertukaran-tawanan
Hamas disebut mendekati kesepakatan gencatan senjata (truce) dengan Israel, dan tanggapan mereka telah disampaikan kepada pejabat Qatar, kata pemimpin kelompok Palestina, Ismail Haniyeh, melalui pernyataan dari staf seniornya, Selasa (21/11/2023). (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

JERUSALEM, KOMPAS.TV - Hamas disebut "mendekati kesepakatan gencatan senjata (truce)" dengan Israel, dan tanggapan mereka telah disampaikan kepada pejabat Qatar, kata pemimpin kelompok Palestina, Ismail Haniyeh, melalui pernyataan dari staf seniornya, Selasa (21/11/2023).

Detail mengenai syarat-syarat potensial perjanjian belum diungkap, seperti laporan Jerusalem Post, Selasa (21/11).

Sementara itu, otoritas Israel dikabarkan memberikan izin untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran tawanan, dan mereka kini menantikan respons dari Hamas, seperti laporan media negara Israel Radio KAN.

Menurut KAN, penyiar publik, Israel kini kian dekat mencapai kesepakatan pertukaran tawanan.

Mereka menyatakan bahwa "sekarang bolanya ada di Hamas", dan jika kelompok militan Palestina itu merespons positif, kesepakatan pertukaran tawanan dapat tercapai.

Pada Senin (20/11), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan ia yakin kesepakatan pembebasan sandera di Gaza sudah dekat, seiring dengan harapan atas kesepakatan yang difasilitasi Qatar untuk membebaskan sejumlah tawanan sebagai imbalan jeda pertempuran.

Baca Juga: 200 Pasien Dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza, 500 Pasien dan 2.000 Warga Masih Bertahan

Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Senin, (20/11/2023) mengatakan ia yakin kesepakatan pembebasan sandera di Gaza sudah dekat, seiring dengan harapan atas kesepakatan yang difasilitasi Qatar untuk membebaskan sejumlah tawanan sebagai imbalan jeda pertempuran, "Saya yakin," kata Biden. (Sumber: AP Photo)

"Saya yakin," kata Biden, yang saat itu tengah berpartisipasi dalam upacara Thanksgiving di Gedung Putih, ketika ditanya tentang kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera.

Biden lalu melintangkan jari-jarinya sebagai harapan atas keberuntungan.

Perdana Menteri Qatar pada Minggu (19/11) menyatakan kesepakatan untuk membebaskan sebagian dari 240 sandera yang diambil oleh Hamas dalam serangan pada 7 Oktober makin dekat, kini hanya tergantung pada "permasalahan praktis yang kecil."

Gedung Putih menyatakan negosiasi berada dalam tahap akhir, namun menolak memberikan rincian lebih lanjut, dengan alasan dapat membahayakan kesuksesan hasil perundingan.

"Kami percaya kami lebih dekat daripada sebelumnya, jadi kami penuh harap," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, kepada wartawan.

"Tapi masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Dan tidak ada yang selesai sampai semuanya selesai. Jadi kami akan terus bekerja pada ini," Kirby menambahkan bahwa persiapan masih dilakukan di semua pihak.

Baca Juga: Palestina Ungkap Israel Incar Pembersihan Etnis Seluruh Gaza lewat Perang Pemusnahan dan Genosida

Tentara Israel di Gaza. Hamas disebut mendekati kesepakatan gencatan senjata (truce) dengan Israel, dan tanggapan mereka telah disampaikan kepada pejabat Qatar, kata pemimpin kelompok Palestina, Ismail Haniyeh, melalui pernyataan dari staf seniornya, hari Selasa, (21/11/2023). (Sumber: Anadolu)

"Ketika Anda memulai, Anda mengandalkan semua orang untuk memenuhi komitmen mereka. Dan itulah yang kami lakukan," katanya.

The Washington Post pada Sabtu melaporkan ada kesepakatan sementara untuk membebaskan puluhan perempuan dan anak-anak yang ditawan di Gaza sebagai imbalan untuk jeda pertempuran selama lima hari.

Israel bersumpah menghancurkan Hamas sebagai respons terhadap serangan pada 7 Oktober, yang menurut pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan penyanderaan.

Kampanye udara dan darat yang tak henti-hentinya oleh tentara Israel telah membunuh 13.300 orang warga sipil Gaza di mana lebih dari 5.000 di antaranya anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Menurut perkiraan resmi Israel, sekitar 240 orang telah disandera di Gaza sejak 7 Oktober.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, sebelumnya menyatakan mereka menahan sekitar 200-250 orang, termasuk tentara dan warga sipil Israel, tetapi kemudian mengumumkan bahwa sejumlah dari mereka tewas selama serangan udara Israel di Gaza sejak 7 Oktober.


 

 



Sumber : Anadolu / Jerusalem Post / Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x