KOTA GAZA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menuduh Israel berusaha mengubah Rumah Sakit Indonesia menjadi "kuburan massal."
Setidaknya 12 orang tewas dalam serangan Israel yang menargetkan rumah sakit yang terletak di utara Jalur Gaza itu pada Senin (20/11/2023) dini hari waktu setempat.
Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza juga mengatakan beberapa orang tewas dan terluka dalam serangan Israel terhadap para pengungsi yang mencoba meninggalkan fasilitas tersebut.
"Pendudukan Israel berusaha mengubah rumah sakit ini menjadi kuburan massal seperti yang mereka lakukan di Kompleks Al-Shifa," di Kota Gaza, kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra, kepada Anadolu Agency, Senin.
Pekan lalu, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa, kompleks medis terbesar di Jalur Gaza, sebagai bagian dari serangan militer berkelanjutan di wilayah Palestina yang terkepung sejak 2007 itu.
Al-Qudra mengatakan Rumah Sakit Indonesia adalah fasilitas perawatan kesehatan terakhir yang beroperasi di utara Jalur Gaza.
"Pendudukan berusaha mengulangi tindakannya di Kompleks Medis Al-Shifa di Rumah Sakit Indonesia, yang merupakan tulang punggung layanan kesehatan di utara Jalur Gaza," katanya.
Munir al-Bursh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera, Senin, bahwa pasukan Israel terus menyerang rumah sakit, di mana hujan artileri dimulai tengah malam dan menargetkan departemen bedah, melukai sejumlah dokter, dan membunuh 12 pasien dan warga sipil yang mendampingi pasien.
Baca Juga: Menlu RI Kutuk Keras Serangan Israel ke RS Indonesia: Langgar Hukum Humaniter Internasional
Pasukan Israel kemudian menembaki orang-orang yang meninggalkan rumah sakit. Jenazah mereka masih tergeletak di tanah, dan belum ada yang bisa menguburkan, kata al-Bursh.
Rumah Sakit Indonesia menampung 700 pasien dan 5.000 pengungsi sebelum serangan Israel pada Senin. Selain itu, ada 10.000 orang di pusat-pusat penampungan di sekitar rumah sakit.
Rumah Sakit Indonesia menggunakan generator daya kecil yang dioperasikan dengan minyak sayur, hasil kreativitas individu-individu kreatif yang mengorbankan sebagian pasokan makanan mereka untuk mengoperasikan generator tersebut.
Baca Juga: Israel Disebut Tembaki Warganya Sendiri di Kibbutz Be'eri dan Festival Musik pada 7 Oktober
Sementara setidaknya 17 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di dekat Rumah Sakit Yousef El-Najar di selatan Jalur Gaza pada Senin, menurut saksi mata.
Pesawat tempur dilaporkan menyerang dua rumah di dekat rumah sakit yang berada di Kota Rafah tersebut.
"Pesawat tempur Israel menyerang rumah-rumah sebelum fajar, menyebabkan kehancuran masif di area tersebut," kata seorang saksi mata kepada Anadolu Agency.
Sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober setelah serangan Hamas, setidaknya 13.000 warga Palestina tewas, termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak-anak.
Sementara lebih dari 30.000 lainnya terluka, menurut angka terbaru dari Otoritas Palestina.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur dalam serangan udara dan darat Israel yang tanpa henti.
Pembatasan Israel juga memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pengiriman bantuan menjadi sangat sedikit.
Sedangkan korban tewas di Israel pada 7 Oktober saat Hamas menyerang, berjumlah sekitar 1.200, menurut angka resmi.
Sumber : Anadolu Agency/WAFA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.