GAZA, KOMPAS.TV - Israel mengungkapkan telah mengepung pemimpin Hamas, Yahya Sinwar di bunkernya di Gaza.
Selain itu, militer Israel juga mengeklaim telah membunuh pengembang senjata senior Hamas, Mahsein Abu Zina.
Pengepungan dan pembunuhan tersebut dilaporkan terjadi Selasa (7/11/2023), ketika pasukan Israel masuk lebih dalam ke Gaza.
Baca Juga: Arus Dukungan Membanjir di Eropa bagi Warga Palestina Korban Serangan Brutal Israel
Mereka juga menargetkan penghancuran jaringan terowongan Hamas yang berada di bawah Gaza.
Juru Bicara Militer Israel Jonathan Conricus menegaskan masih banyak pemimpin Hamas yang harus dihancurkan.
“Arahannya jelas untuk membunuh dan menangkap semua pemimpin Hamas, mereka yang merencanakan, memfasilitasi dan melaksanakan pembantaian 7 Oktober di Israel,” kata Cornicus dikutip dari Sky News, Rabu (8/11/2023).
“Kami sudah mengatakannya dengan jelas. Mereka semua adalah orang mati berjalan, dan hanya masalah waktu di dalam dan di luar Gaza, sampai para pemimpin Hamas ini ditangkap atau dibunuh Israel,” ujarnya.
Sinwar yang disebut Israel telah mereka kepung dan desak disebut sebagai kepala orkestrator pada pembantaian 7 Oktober di Israel.
Baca Juga: Korban Terbunuh Serangan Israel ke Gaza Jadi 10.569 Warga Sipil, Termasuk 4.324 Anak-anak
"Pria berusia 61 tahun itu membantu membangun sayap militer Hamas Qassam Brigades, dan kemudian dikenal sebagai “Penjaga dari Khan Younis”, karena usahanya memburu mata-mata Israel.
Ia sempat ditangkap dan ditahan pada 1989 karena pembunuhan dua prajurit Israel dan empat warga Palestina.
Dihukum selama 22 tahun sebelum dibebaskan pada 2011, sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.