WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat mengonfirmasi pengiriman kelompok kapal induk USS Dwight D. Eisenhower ke lepas pantai Palestina di Laut Mediterania adalah untuk mendukung Israel dan mencegah pihak lain ikut campur serbuan Israel ke Gaza, membantu kelompok kapal induk canggih USS Gerald Ford yang sudah digelar di sana.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kapal induk tambahan ini dikirimkan "sebagai bagian dari upaya kami untuk mencegah tindakan yang bersifat bermusuhan terhadap Israel atau upaya untuk memperluas perang ini setelah serangan Hamas terhadap Israel," seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Minggu, (15/10/2023).
Kapal USS Eisenhower akan bergabung dengan kelompok kapal induk USS Gerald R. Ford, yang sudah berlayar dekat dengan Israel, untuk memperkuat kehadiran AS di sana dengan sejumlah kapal perusak, pesawat tempur, dan kapal penjelajah. Seluruh kapal perang tersebut dipersenjatai peluru kendali jarak jauh.
USS Eisenhower berangkat dari pangkalan Norfolk, Virginia, hari Jumat, (14/10/2023). Punya dua kapal induk di wilayah tersebut dapat memberikan beragam opsi.
Kedua kapal induk itu dapat menyebar dan berfungsi sebagai pusat operasi komando dan kendali utama untuk mencakup area yang luas serta dapat melakukan perang informasi.
Mereka diperkuat pesawat pengintai dan pengawas E2-Hawkeye yang bertugas memberikan peringatan dini tentang peluncuran rudal, melakukan pemantauan, dan mengelola ruang udara.
Kedua kapal membawa pesawat tempur F-18 yang dapat terbang untuk melakukan pencegatan maupun menyerang sasaran.
Baca Juga: AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Dekat Perairan Palestina, Situasi Makin Menegangkan
Mereka juga punya kemampuan yang signifikan dalam pekerjaan kemanusiaan, termasuk rumah sakit bawaan dengan tim medis, ahli bedah, dan dokter, serta dilengkapi dengan helikopter yang dapat digunakan untuk mengangkut pasokan kritis masuk atau mengangkut korban keluar.
Kapal Induk USS Dwight D. Eisenhower adalah kapal induk kelas Nimitz. Kapal ini berbobot 101.600 ton, memiliki panjang sekitar 1092 kaki, ditenagai oleh dua reaktor nuklir, empat set turbin, dan empat poros.
Kapal induk ini memiliki kecepatan maksimum lebih dari 30 knot dengan jangkauan tak terbatas dan hanya perlu diisi bahan bakar sekitar 25 tahun sekali.
Kapal induk diawaki oleh 3.200 perwira dan perwira rendah, sementara seluruh kelompok kapal induk terdiri dari 7.500 personel. Kapal induk ini membawa 7 skuadron pesawat tempur tetap dan pesawat pengintai, serta 1 skuadron helikopter.
Unit lain yang ditugaskan termasuk sembilan skuadron dari Carrier Air Wing (CVW) 3; kapal penjelajah peluru kendali kelas Ticonderoga USS Philippine Sea (CG 58), USS Monterey (CG 61), dan USS Vella Gulf (CG 72); serta kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh Burke USS Mitscher (DDG 57), USS Laboon (DDG 58), USS Mahan (DDG 72), dan USS Thomas Hudner (DDG 116) dari Destroyer Squadron (DESRON) 22.
Kapal ini, yang mulai beroperasi pada tahun 1977, adalah kapal induk kelas Nimitz kedua dari sepuluh kapal induk kelas Nimitz yang saat ini beroperasi, dan merupakan kapal pertama yang dinamai sesuai dengan Presiden ke-34 Amerika Serikat dan Jenderal Angkatan Darat Dwight D. Eisenhower.
Nama kapal ini awalnya hanya USS Eisenhower, mirip dengan kapal pertama dalam kelasnya, Nimitz, tetapi nama tersebut diubah menjadi bentuk saat ini pada 25 Mei 1970.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.