GAZA, KOMPAS.TV - Warga utara Gaza yang menuruti perintah evakuasi Israel ke selatan enklave tersebut mengaku dibombardir saat perjalanan mengungsi. Serangan udara Israel disebut mengenai rombongan pengungsi pada Jumat (13/10/2023).
Perintah evakuasi militer Israel sendiri menuai berbagai kecaman. Berbagai pihak menilai tidak mungkin melangsungkan eksodus massal 1,1 juta penduduk utara Gaza dalam kurun waktu 24 jam sebagaimana tenggat Israel.
Hamas mengeklaim militer Israel membombardir rombongan pengungsi di tiga lokasi di selatan Kota Gaza hingga menewaskan 70 orang. Militer Israel enggan berkomentar mengenai insiden tersebut.
Baca Juga: Simpati China ke Palestina, Sebut Keadilan Telah Lama Tak Dirasakan Rakyat di Sana
Dua orang saksi mata menyebut sebuah serangan udara mengenai rombongan mobil pengungsi di dekat Deir Al-Balah, Gaza. Salah seorang pengungsi, Fayza Hamudi mengaku melihat setidaknya dua mobil yang diledakkan saat evakuasi.
Fayza Hamudi mengaku sedang mengevakuasi diri bersama kelurganya saat kejadian. Ia menyebut rombongan pengungsi yang terkena serangan tidak berada jauh di depannya. Insiden ini juga dikonfirmasi oleh seorang saksi lain.
"Kenapa kita harus percaya bahwa mereka mencoba membuat kita aman? Mereka 'orang sakit'," kata Hamudi dikutip Associated Press, Sabtu (14/10).
Belum diketahui berapa jumlah warga Palestina yang bersedia mengungsi ke selatan. Sebagian warga dan organisasi kemanusiaan telah menyatakan akan tetap berada di Gaza utara.
Pasukan Israel disinyalir hendak meluncurkan serangan darat ke Jalur Gaza dan mengonsentrasikan sekitar 360.000 pasukan di perbatasan. Namun, keputusan final mengenai serangan darat disebut belum diputuskan.
Lebih dari setengah warga Palestina di Gaza merupakan keturunan pengungsi dari Perang Arab-Israel 1948. Saat itu, ratusan ribu orang diusir atau mengungsi dari wilayah yang kini menjadi Israel.
Serangan udara Israel sejak akhir pekan lalu pun menimbulkan masalah pengungsian tersendiri di Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan setidaknya 423.000 orang di Gaza terpaksa meninggalkan rumah karena bombardir Israel.
Baca Juga: Sudah 11 Wartawan Tewas karena Serangan Israel ke Gaza dan Lebanon, Terbaru Jurnalis Reuters
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.