Hezbollah adalah musuh sengit Israel yang didukung oleh Iran dan diperkirakan punya puluhan ribu roket.
Hezbollah menembakkan puluhan roket dan peluru pada Minggu ke tiga posisi Israel di daerah yang diperebutkan di sepanjang perbatasan.
Militer Israel membalas dengan menggunakan drone bersenjata. Dua anak-anak menderita luka ringan akibat pecahan kaca di sisi Lebanon, menurut Rumah Sakit Marjayoun yang ada di dekat lokasi.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan kepada wartawan situasi di perbatasan utara saat ini tenang setelah terjadi pertukaran tembakan.
Tetapi dia mengatakan pertempuran masih berlangsung di selatan dan masih ada tawanan di sana.
Dia mengatakan pasukan Israel masuk ke setiap komunitas di dekat perbatasan Gaza, di mana mereka berencana untuk mengevakuasi semua warga sipil dan menyisir daerah tersebut untuk mencari militan.
"Kami akan melalui setiap komunitas hingga kami membunuh setiap teroris yang berada di wilayah Israel," katanya.
Di Gaza, "setiap teroris yang berada di dalam rumah, semua komandan yang berada di dalam rumah, akan dihantam oleh tembakan Israel. Itu akan terus meningkat dalam beberapa jam ke depan."
Baca Juga: Imbauan KBRI Amman untuk WNI di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Keadaan Mendesak Hubungi +962779150407
Hamas mengatakan mereka terus mengirim pasukan dan peralatan ke "beberapa lokasi di dalam wilayah kami yang diduduki," merujuk pada Israel.
Media yang terkait dengan Hamas melaporkan, putra Nizar Awadallah, seorang pejabat politik senior, tewas. Kelompok militan Islam ini tidak melaporkan adanya anggota senior yang ditangkap, tewas, atau terluka.
Serangan besar-besaran Sabtu adalah yang paling mematikan terhadap Israel dalam beberapa dekade.
Dalam serangan yang sangat luas, para kombatan Hamas menggunakan bahan peledak untuk menembus pagar perbatasan yang mengelilingi Gaza, kemudian menyeberang dengan sepeda motor, truk pikap, parasut layang, dan perahu motor di pantai.
Mereka menyerbu ke 22 lokasi di luar Jalur Gaza pada Sabtu pagi, termasuk kota-kota dan komunitas-komunitas lain yang berjarak hingga 24 kilometer dari perbatasan Gaza. Di saat yang sama, Hamas meluncurkan ribuan roket ke kota-kota Israel.
"Israel bangun pagi ini dengan pagi yang mengerikan," kata Letkol. Richard Hecht, juru bicara militer Israel.
"Ada banyak orang yang tewas."
Kombatan Hamas membawa sejumlah warga sipil dan tentara Israel menjadi tawanan di Gaza, dan sekelompok warga Israel dengan anggota keluarga yang hilang mengantre di luar sebuah kantor polisi di Israel bagian tengah untuk memberikan sampel DNA dan cara lain yang bisa membantu mengidentifikasi anggota keluarga mereka.
Israel melancarkan serangan ke 426 target di Gaza, kata militer mereka, meratakan bangunan-bangunan hunian dalam ledakan besar.
Di antara 313 orang yang tewas di Gaza, terdapat 20 anak-anak, dan hampir 2.000 orang terluka, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
UNRWA, agensi PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan lebih dari 20.000 warga Palestina meninggalkan wilayah perbatasan Gaza menuju lebih dalam ke wilayah tersebut dan mencari perlindungan di sekolah-sekolah PBB.
Dalam pidato televisi Sabtu malam, Netanyahu mengatakan militer akan menggunakan semua kekuatannya untuk menghancurkan kemampuan Hamas.
"Keluar dari sana sekarang," katanya kepada warga Gaza, yang tidak punya cara untuk meninggalkan wilayah kecil yang padat penduduk di tepi Laut Mediterania.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza menderita akibat blokade perbatasan yang diberlakukan dengan berbagai derajat oleh Israel dan Mesir, sejak Hamas memenangi pemilu pada 2006 dan mengambil alih kendali pada 2007.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.